Alasannya, masalah ereksi dapat mengindikasikan masalah lain, seperti penyakit jantung yang signifikan.
“Sangat penting untuk membicarakannya sebelum diminum agar dokter dapat memastikan bahwa fungsi jantung penderitanya baik,” kata Dr. Brendza.
Penurunan gairah dan hormon memang bisa disebabkan kadar testoteron yang rendah.
Namun itu bukan satu-satunya yang menjadi penyebab dan pangkal masalah.
Baca juga: 6 Kebiasaan yang Membuat Hubungan Seksual Makin Memuaskan
Lagi, periksakan diri ke dokter untuk memeriksakan testosteron agar penyebabnya sesungguhnya terungkap.
Masalah seksual setelah berusia 50 tahun seperti libido rendah dan disfungsi ereksi mungkin disebabkan aspek emosional.
Untuk memastikannya, konseling psikologis dapat menjadi pilihan.
“Kecemasan, depresi, stres hidup, dan masalah hubungan dapat berkontribusi pada kesulitan seksual pria. Dalam kasus ini, konseling dapat membantu,” kata Dr. Brendza.
Sangat umum bagi pasangan untuk memiliki hasrat seksual yang tidak sebanding ketika bertambah tua.
Komunikasi terbuka dengan pasangan adalah solusi terbaik untuk memahami apa yang penting secara seksual.
Kita bisa mencoba berkompromi dengan pasangan untuk memenuhi kebutuhan bersama.
“Satu pasangan mungkin ingin lebih fokus pada keintiman dalam hubungan seksual, sementara yang lain mungkin cenderung lebih fokus pada aspek ereksi aktivitas seksual,” kata Dr. Brendza.
Keintiman dan kepuasan dalam hubungan sebenarnya bisa didapat dengan banyak cara selain hubungan seksual.
Baca juga: Ketahui, 5 Posisi Seks yang Dapat Membakar Banyak Kalori
Cobalah bereksperimen dengan bentuk-bentuk rangsangan manual, lisan, dan mekanis untuk mencapai hal tersebut.
Intinya, berusahalah untuk terbuka untuk mencoba sesuatu yang baru dalam hal seksual.