Kepercayaan ini bermula dari legenda binatang bernama Nian yang muncul pada malam Imlek untuk mendatangkan malapetaka.
Orang China tahu bahwa Nian takut dengan warna merah.
Oleh karena itu, ada tradisi menggantungkan lentera merah, syair, dan aksara China sederhana (fu) yang melambangkan keberuntungan di atas kertas merah.
Selain dekorasi warna merah, Imlek juga lekat dengan bunga dan pohon buah kumquat -buah yang disebut mirip dengan jeruk.
Dua hal ini merupakan simbol kemakmuran dan bisa di bawa ke rumah untuk membawa keberuntungan.
Bagi orang China, keluarga adalah landasan kehidupan. Jadi, orang-orang akan memulai tahun yang baru bersama sosok yang mereka cintai.
Festival Musim Semi di China yang menjadi titik perayaan Imlek dirayakan dengan liburan selama satu minggu.
Orang-orang di seluruh China akan berduyun-duyun mengunjungi keluarganya. Dan karena jumlah penduduk China sangatlah banyak, tradisi ini disebut sebagai mudik terbesar di dunia.
Makanan menjadi hal yang tidak bisa dilepaskan ketika Imlek dan dipercaya bisa mendatangkan keberuntungan di tahun yang baru.
“Pada hari Imlek, orang-orang akan makan mie panjang,” kata Ong.
“Kamu tidak boleh memutus saat memasak atau makan, karena panjangnya mie adalah simbol umur panjang," tambahnya.
Selain mie panjang, orang China juga suka memakan lumpia yang bentuknya seperti emas batangan atau pangsit yang menyerupai batangan perak atau balok berbentuk perahu karena dipercaya membawa kemamuran.
Makanan lainnya yang tak boleh dilewatkan ketika Imlek adalah ikan yang dimasak dengan dikukus dalam kondisi utuh.
Baca juga: Alasan 5 Makanan Ini Harus Ada saat Imlek
Orang tua atau pasangan yang sudah menikah biasanya membagikan angpao kepada anak-anak dan orang lajang dari generasi yang lebih muda.
Karena alasan inilah, tak mengherankan jika tradisi membagikan angpao sangat ditunggu oleh anak-anak muda saat Imlek.