(2) Terdapat penurunan kemampuan aktivitas apabila melakukan aktivitas yang cukup berat, contohnya pada saat pasien naik 12 anak tangga;
(3) Keluhan sesak dan cepat capai bahkan mulai dirasakan ketika pasien melakukan aktivitas sehari-hari seperti berpakaian, memasak;
(4) Keluhan sesak napas dirasakan bahkan pada saat pasien beristirahat. Kondisi gagal jantung derajat tiga dan empat yang biasanya membawa pasien untuk berobat ke dokter.
Terdapat pertanyaan yang menarik dan menurut saya cukup cerdas dari pasien ketika saya menangani pasien di rumah sakit:
“Dok, gimana saya tau ini sesak dari masalah jantung atau masalah paru saya? Saya dibilang sama dokter paru ada penyakit flek paru kronis juga soalnya…”
Jawabannya, memang tidak mudah untuk langsung mengetahui penyebab sesak darimana.
Tapi, ada beberapa clue yang bisa digunakan untuk mengetahui apakah seorang pasien tersebut mengalami sesak napas akibat gagal jantung:
(1) biasanya disertai dengan bengkak di kaki atau perut;
(2) sesak napas terutama pada saat berbaring disertai dengan batuk kering dan cenderung membaik pada saat pasien duduk;
(3) jarang disertai gejala demam. Penyebab sesak napas dan bengkak-bengkak tersebut pada dasarnya sebagai akibat dari penumpukan cairan di tubuh.
Pertanyaan selanjutnya:
“Bagaimana menanganinya, Dok? Apakah berbahaya?”
Hal yang selalu menjadi sorotan oleh dokter pada pasien dengan gagal jantung adalah untuk mencari dan mengobati penyebab gagal jantung (sumbatan pembuluh darah jantung, penyakit katup jantung, dan lainnya) serta mengurangi rasa cepat capek dan sesak yang dialami oleh pasien untuk memperbaiki kualitas hidup pasien.
Tatalaksananya tentu melibatkan obat dan pengaturan gaya hidup.
Sesuai dengan yang telah disebutkan di paragraf sebelumnya, penumpukan cairan di tubuh merupakan faktor utama penyebab sesak napas dan bengkak di tubuh.