Reaksi cemas, tidak nyaman dan berbagai emosi negatif yang muncul, disebut Arindah, sebagai hal yang natural kita alami.
Perasaan itu muncul ketika merasa terancam karena berbagai sebab, termasuk kekerasan seksual, verbal maupun emosional.
Arindah mengatakan, kita tetap bisa menyimak informasi maupun konten kekerasan seksual tanpa harus memicu emosi negatif.
Caranya dengan memberikan batas sesuai dengan kemampuan diri kita masing-masing.
"Baiknya, kita semua, perempuan, perlu memberikan batas, menyadari betul bahwa hal ini adalah sebuah pemberitaan," terangnya.
Harus diingat, berbagai pemberitaan tersebut tidak terkait dengan diri kita.
Baca juga: Cara Tepat Tanamkan Pemikiran Anti Kekerasan Seksual pada Anak
Meskipun mungkin kontennya sendiri mampu membangkitkan memori tertentu dan menimbulkan rasa tidak nyaman pada diri.
"Berikan batasan, sadari betul bahwa itu adalah sebuah pemberitaan, bukan ancaman terhadap diri sendiri," jelas pakar yang aktif di layanan informasi medis, Pijar Psikologi ini,
Memberikan batasan antara diri sendiri dan cerita orang lain yang mengalami kasus kekerasan seksual sangat penting.
Tujuannya agar diri kita memahami bahwa dua hal itu sangat berbeda dan tidak berkaitan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.