Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah Mudah Berhenti Vaping serta Kurangi Alkohol dan Kafein

Kompas.com - 18/01/2022, 09:16 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber

KOMPAS.com - Berhenti meminum kopi dan alkohol, atau mengurangi nikotin dari rokok dan vape memang bukanlah hal mudah.

Apalagi, jika kita memerlukan deretan benda di atas untuk tetap segar dalam menjalani keseharian.

Namun, untuk memperpanjang usia dan memperbaiki kualitas hidup, hal di atas harus dihentikan bukan?

Nah, tenang saja. Bagi kamu yang ingin berhenti merokok, vaping, atau mengurangi kopi dan minuman beralkohol, ada tiga tahapan mudah.

Simak langkahnya, seperti dilansir dari Men's Health, berikut ini.

Vaping dan merokok

Rasa kecanduan yang ditimbulkan vape disebabkan karena benda ini merupakan nikotin cair yang diubah menjadi uap dan diserap langsung oleh paru-paru.

Nah, setelah nikotin vape disebarkan dalam aliran darah, rasa bergairah pun hadir.

Sayangnya, rasa ini cepat sekali hilang, membuat penikmatnya menjadi ingin “mengejarnya.”

Nah untuk berhenti, lakukan langkah berikut ini:

Cold turkey

Menurut Edwin Salsitz, M.D., profesor klinis psikiatri di Mount Sinai, kebanyakan orang yang berhenti merokok akan melakukan cold turkey (berhenti langsung dan sekaligus) pada akhirnya.

Hal yang sama mungkin dapat berlaku untuk vaping.

Memang, rasanya tidak akan nyaman karena dihantui rasa ngidam dan sakit kepala. Namun, metode ini berhasil.

Jika terlalu sulit, coba gunakan tylenol.

Isi “kekosongan” dengan cara sehat

Jika Tylenol dan mencoba menahan diri tidak cukup, carilah “pelampiasan” lain,

Misalnya, konseling kesehatan mental, yoga, atau meminta obat anti-craving pada dokter.

Ingatlah semua butuh waktu

Berhenti memang sulit. Bisa saja, kita awalnya melakukan kemajuan, tapi mundur lagi keesokan harinya.

Namun tenang saja dan tak perlu terburu-buru. Jika merasa mulai kembali ke kebiasaan lama, cobalah kembali.

Lalu, jangan lupa untuk berolahraga demi menghasilkan endorfin.

Baca juga: Bagaimana Rokok dan Vape Meningkatkan Risiko Virus Corona

Kurangi kafein

Setiap tegukan kopi biasanya memberi stimulasi adrenalin dan dopamin, sehingga membuat kita sulit mengurangi konsumsi kopi.

Mengonsumsi kopi sendiri sebenarnya tak apa, bahkan sehat dalam jumlah tertentu. Namun jika kita mulai merasa tak bisa bersemangat tanpa kopi, artinya perlu ada intervensi.

Nah, jika ingin mengurangi kencanduan kopi, Coba cara berikut ini.

Tingkatkan tidur 

Jika merasa lelah saat bangun tidur dan terlalu bergantung pada kafein, artinya kita perlu meningkatkan kualitas tidur.

Jadi, tambahkan waktu tidur satu hingga dua jam setiap harinya untuk mengurangi ketergantungan pada stimulan.

Lalu, ingatlah bahwa kafein memiliki waktu paruh yang panjang, jadi sebaiknya kita menghindari minum terlalu banyak kopi di sore hari.

Tetapkan tanggal yang realistis

Menurut Dr. Paul Hokemeyer, Ph.D., seorang psikoterapis klinis dan ahli kecanduan, kita perlu menetapkan tujuan dengan waktu yang realistis, mulai dari 2 hingga 6 bulan.

Bangun lebih pagi

Cara terbaik untuk meningkatkan energi tanpa minuman energi mungkin adalah berolahraga lebih pagi.

Jadi, ciptakan pagi yang terencana untuk mengisi apa yang biasa dilakukan oleh kopi pada tubuh, yaitu membuat kita terjaga dan termotivasi.

Jika memiliki teman, pelatih, atau kelas latihan untuk melakukannya, akan lebih baik lagi.

Baca juga: Pecinta Kafein, Sudah Tahu Bahaya Minum Kopi Berlebihan?

Berhenti meminum alkohol

Minum-minum kerap diasosiasikan dengan cara bersosialisasi, bersantai, atau pelampiasan saat sedih. Tak heran, sulit untuk menghentikannya.

Namun perlu diingat, di balik manfaatnya, alkohol dapat berdampak negatif pada kesehatan. Apalagi, mabuk dapat membuat tubuh merasa tidak enak setelah efek menyenangkan alkohol menghilang.

Jadi jika ingin berhenti, lakukan langkah berikut ini.

Terbuka pada kebiasaan minum

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kebiasaan minum mulai berisiko jika meminum lebih dari 15 gelas per minggunya.

Saat minum sebanyak itu, biasanya stres dan kecemasan akan tercipta secara tidak disengaja karena sistem saraf pusat sudah mulai tertekan.

Bagi sebagian orang, ini dapat menyebabkan keinginan untuk minum lebih sering.

Padahal, jika minum jauh di atas angka itu, berhenti minum alkohol pun akan jadi sulit karena kita akan menghadapi lemas, berkeringat, kecemasan yang intens, dan gejala buruk lainnya.

Jadi, konsultasikan dengan dokter atau organisasi konseling lainnya jika mulai merasa ketergantungan dan ingin berhenti.

Ubah pandangan

Jika tak bisa mencari cara sehat untuk membatasi konsumsi alkohol, pikirkan orang-orang, tempat, dan hal lain yang memicu kita untuk minum.

Lalu, cobalah langsung menyingkirkan pemikiran dari pemicu itu.

Cara menyingkirkannya pun bisa bermacam-macam. Misalnya dengan brolahraga, atau memindahkan tempat nongkrong dengan teman-teman dari bar ke kafe

Beri diri minuman manis non alkohol

Minuman beralkohol biasanya memiliki versi “aman” atau non-alkoholnya lho. Jadi, kamu bisa mencobanya.

Namun, jika merasa tidak nyaman atau tergoda, carilah “minuman pengganti” lain, seperti kombucha (teh fermentasi) atau seltzer water untuk menegkabui pikiran kita.

Menurut psikiatri klinis Drew Ramsey, M.D., kombucha memberi tubuh kita rasa manis gula dan kesegaran, benar-benar cocok untuk mengganti alkohol dalam hidup kita.

“Ini bisa membantu bagi beberapa dari kita yang ketergantungan parah,” pungkasnya.

Baca juga: Rasakan, Efek Positif Puasa Alkohol selama Sebulan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com