Makanan tersebut menyokong bakteri baik untuk melakukan berbagai aktivitas sehat dan memainkan peran penting dalam fungsi seperti pencernaan yang juga terkait sistem kekebalan tubuh.
Twellman menjelaskan, sistem pencernaan adalah dasar dari semua sistem kesehatan pada tubuh.
Pasalnya, jika bakteri baik mikrobioma usus tidak diberi prebiotik, bakteri ini akan mati, menciptakan ketidakseimbangan bakteri usus yang dikenal sebagai dysbiosis.
Sebuah tinjauan yang diterbitkan di International Journal of Molecular Sciences menyebut, dysbiosis dapat berkontribusi pada berbagai kondisi kronis, seperti penyakit radang usus (IBS), obesitas, diabetes, dan kanker.
Menurut Twellman, hal tersebut disebabkan karena jika tidak ada bakteri sehat di usus, struktur sel akan melemah dan berujung pada peradangan kronis.
Sebenarnya, peradangan merupakan respons tubuh untuk melindungi infeksi atau cedera.
Sayangnya, peradangan bisa menjadi masalah jika sistem imun mulai menyerang sesuatu yang bukan ancaman.
Penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Medicine menyebutkan, peradangan kronis dapat mengakibatkan penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit hati, gangguan autoimun seperti lupus, dan gangguan neurodegeneratif seperti alzheimer.
Karena itulah, kesehatan usus itu sangat penting.
Memberi makan mikrobioma usus juga rupanya dapat menyehatkan mental.
Baca juga: Makan Pisang Saat Perut Kosong, Amankah?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.