Dengan kandungan dua antioksidannya, flavonoid dan vitamin C, lemon akan membantu mencegah sel mengalami kerusakan akibat radikal bebas.
Radikal bebas dapat mengakibatkan stres oksidatif yang dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan kanker.
Baik untuk pencernaan
Menurut ahli diet Isa Kujawski, MPH, RDN, serat larut dalam bulir lemon akan memberi makan bakteri baik di usus sehingga memperlancar pencernaan dan mengurangi peradangan.
“Serat larut juga larut dalam air. Artinya, itu membuat tinja menumpuk dan mendorong buang air besar secara teratur,” tambahnya.
Melindungi jantung
Serat larut dalam lemon juga dapat membantu menuurnkan kolesterol yang diserap aliran darah. Artinya, lemon dpaat membantu menurunkan risiko penyakit jantung.
Asam sitrat dalam lemon juga sangat penting untuk mengelola tekanan darah karena dapat membantu penyerapan magnesium dan kalsium
Ingat, semakin stabil (dan lebih rendah) tekanan darah, semakin kecil kemungkinan berkembangnya penyakit jantung.
Bahkan, vitamin C dalam lemon dapat membantu menjaga jantung tetap sehat.
Sebab, vitamin C dapat mengurangi tekanan darah tinggi dengan menghentikan pemecahan asam nitrat, senyawa dalam sel memiliki efek relaksasi pada pembuluh darah.
Membantu penyerapan zat besi
Vitamin C juga dapat membantu menyerap zat besi.
Zat besi sangat dibutuhkan untuk membentuk hemoglobin, protein pengangkut oksigen dalam sel darah merah,
Nah, vitamin C akan bersatu dengan zat besi untuk membentuk kompleks kelat besi yang lebih mudah larut, sehingga akan lebih mudah diserap oleh usus halus.