Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Lemon bagi Kesehatan dan Cara Menikmatinya

Kompas.com - 19/01/2022, 10:43 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lemon adalah salah satu jenis buah citrus yang umumnya hadir dengan warna kuning terang dan memiliki rasa asam.

Layaknya buah citrus lain, lemon juga kaya akan vitamin C serta dilengkapi dengan berbagai vitamin, mineral, dan antioksidan yang menyehatkan tubuh.

Buah yang biasa tumbuh di tempat beriklim hangat ini sebenarnya hadir dalam berbagai bentuk, ukuran dan warna, meski yang paling umum ditemukan adalah lemon Lison dan Eureka.

Kedua lemon itu memiliki kulit kuning terang, seperti lemon yang umumnya kita kenal.

Lalu, seperti sudah disebutkan sebelumnya, lemon juga kaya akan nutrisi.

Melansir Shape, lemon memiliki kalsium, magnesium, dan potasium. Lalu, bulir, jus, dan kulitnya memiliki flavonoid dan vitamin C, dua antioksidan yang menyehatkan.

Tak hanya itu, menurut ahli diet Annamaria Louloudis, MS, CDN, bulir lemon juga kaya akan serat larut yang baik untuk pencernaan, penyerapan karbohidrat, dan manajemen kolesterol dalam darah.

Baca juga: 7 Manfaat Kulit Lemon, Si Cantik yang Sering Terbuang

Berikut nutrisi satu buah lemon tanpa kulit menurut United States Department of Agriculture:(USDA):

  • 24 kalori
  • 1 gram protein
  • 1 gram lemak
  • 8 gram karbohidrat
  • 2 gram serat
  • 2 gram gula

Nah, untuk mengetahui lebih jelas tentang manfaat kesehatan dari lemon. Berikut daftarnya.

Mendukung fungsi imun

Kandungan vitamin C dalam lemon cukup tinggi, yakni sekitar 53 miligram per 100 gram lemon tanpa kulit.

Bahkan menurut USDA, vitamin C dalam lemon akan bertambah menjadi 129 miligram per 100 gram jika lemon masih memiliki kulitnya.

Nah, menurut Louloudis, vitamin C penting untuk membantu proses pembuatan sel darah putih yang membentuk antibodi.

Antibodi ini akan membantu sistem imun untuk melawan patogen asing yang masuk ke dalam tubuh.

Menjauhkan penyakit

Dengan kandungan dua antioksidannya, flavonoid dan vitamin C, lemon akan membantu mencegah sel mengalami kerusakan akibat radikal bebas.

Radikal bebas dapat mengakibatkan stres oksidatif yang dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan kanker.

Baik untuk pencernaan

Menurut ahli diet Isa Kujawski, MPH, RDN, serat larut dalam bulir lemon akan memberi makan bakteri baik di usus sehingga memperlancar pencernaan dan mengurangi peradangan.

“Serat larut juga larut dalam air. Artinya, itu membuat tinja menumpuk dan mendorong buang air besar secara teratur,” tambahnya.

Melindungi jantung

Serat larut dalam lemon juga dapat membantu menuurnkan kolesterol yang diserap aliran darah. Artinya, lemon dpaat membantu menurunkan risiko penyakit jantung.

Asam sitrat dalam lemon juga sangat penting untuk mengelola tekanan darah karena dapat membantu penyerapan magnesium dan kalsium

Ingat, semakin stabil (dan lebih rendah) tekanan darah, semakin kecil kemungkinan berkembangnya penyakit jantung.

Bahkan, vitamin C dalam lemon dapat membantu menjaga jantung tetap sehat.

Sebab, vitamin C dapat mengurangi tekanan darah tinggi dengan menghentikan pemecahan asam nitrat, senyawa dalam sel memiliki efek relaksasi pada pembuluh darah.

Membantu penyerapan zat besi

Vitamin C juga dapat membantu menyerap zat besi.

Zat besi sangat dibutuhkan untuk membentuk hemoglobin, protein pengangkut oksigen dalam sel darah merah,

Nah, vitamin C akan bersatu dengan zat besi untuk membentuk kompleks kelat besi yang lebih mudah larut, sehingga akan lebih mudah diserap oleh usus halus.

Selain itu, mengonsumsi lemon dan makanan kaya zat besi juga akan membantu penyerapan zat besi non-heme, sehingga mencegah kekurangan zat besi atau anemia.

Baca juga: Air Lemon dan Jahe: Manfaat, Efek Samping, dan Cara Membuatnya

Risiko konsumsi lemon

Ilustrasi lemon. UNSPLASH/EGGBANK Ilustrasi lemon.
Di balik manfaat kesehatannya, lemon sebaiknya dihindari jika kamu rentan mengalami gastroesophageal reflux disease (GERD) atau refleks asam.

Pasalnya, makanan asam dapat mengendurkan kerongkongan bagian bawah, memungkinkan cairan lambung mengalir kembali dan akhirnya menyebabkan atau memperburuk gejala GERD seperti regurgitasi dan mulas.

Keasaman lemon juga dapat mengikis email gigi dan meningkatkan risiko kerusakan gigi.

Terakhir, buah ini mengandung tyramine, senyawa alami yang dapat memicu sakit kepala pada orang yang rentan terhadap migrain. Jadi, jika rentan sakit kepala, sebaiknya dihindari.

Cara mengonsumsi dan menyimpan lemon

Tak hanya lemon utuh dan segar, terkadang lemon juga dijual dalam bentuk selai, camilan, atau teh, yang dapat menjadi cara lezat untuk menikmatinya.

Kita juga bisa menikmati lemon sebagai campuran saus atau salad dressing. Bisa juga dengan membuatnya menjadi lemonade.

Lalu jika membelinya utuh dan segar, pilihlah yang memiliki kulit berwarna kuning terang dan bertekstur padat yang menandakan kesegarannya.

Kita bisa menyimpan lemon yang belum dicuci di lemari dengan suhu ruangan hingga satu minggu.

Jika tidak, masukkan ke kantung plastik dan simpan di lemari es. Dengan ini, lemon bisa bertahan hingga enam minggu,

Sebelum memakannya, cucilah lemon terlebih dahulu untuk menghilangkan pestisida dan residu lainnya. Lalu, iris menjadi bulatan atau irisan.

Jika diiris, lemon dapat diperas untuk mengeluarkan jusnya atau menjadi hiasan.

Nah untuk membuat jus lemon, peras setengah lemon (atau irisan) dengan tangan atau gunakan pemeras jeruk.

Cara lain untuk menikmati manfaat kesehatan lemon adalah dengan menggunakan parutan kulitnya sebagai hiasan atau bumbu.

Kamu juga bisa membuatnya menjadi keripik, mencampurkannya ke dalam bahan kue, sebagai selai, salad dressing, atau untuk membuat lemon chicken.

 Baca juga: Lemon untuk Penderita Asam Lambung, Baik atau Bahaya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com