Itulah mengapa Imlek jatuh pada hari yang berbeda dalam kalender Gregoria setiap tahun.
Baca juga: Serba-serbi Imlek: Awal Mula, Tradisi, hingga Pantangan
Umumnya perayaan Imlek berlangsung sekitar 15 hari, terhitung dari bulan baru hingga bulan purnama.
Namun durasi dan cara merayakannya berbeda-beda menurut tiap budaya, agama, dan wilayah geografis.
“Tahun Baru Imlek dirayakan di seluruh dunia. Khususnya di Asia, di negara-negara, seperti China, Vietnam, dan Korea," jelas Leung.
Di Vietnam, Imlek disebut Tet Nguyen Dan, atau disingkat Tet.
Keluarga akan memakan nasi ketan dan memajang pohon bambu tinggi di luar rumah mereka.
Di Korea Selatan, Imlek disebut Seollal dan secara tradisi makanan akan disiapkan untuk menghormati leluhur terlebih dahulu.
Setelahnya anggota keluarga yang lebih muda dapat memberi hormat kepada generasi yang lebih tua dengan membungkuk.
Dan, orang yang lebih tua memberi kata-kata bijak dan uang saku kepada yang lebih muda.
Jika membicarakan soal asal mula Imlek, kebanyakan orang masih bingung membedakannya dengan Tahun Baru Bulan dan Festival Musim Semi.
Kalau kamu merujuk pada tradisi dan budaya China, perayaan pergantian Tahun Baru ini bisa disebut sebagai Imlek.
Imlek lebih inklusif dan mencakup semua perayaan yang menandai Tahun Baru menurut kalender lunisolar.
Istilah Festival Musim Semi sebagian besar digunakan di China daratan untuk menandai liburan selama seminggu dan dimanfaatkan orang-orang untuk mudik.
Wisatawan biasanya akan menghindari bepergian selama waktu ini, karena lalu lintas dan harga tiket melonjak.
Baca juga: Selain Angpau, Ini Tiga Rekomendasi Hadiah Imlek agar Lebih Bermakna