Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Perlu Diketahui dari Imlek, Sejarah dan Tradisinya

Kompas.com - 19/01/2022, 11:19 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber rd.com

KOMPAS.com - Tahun Baru China atau Imlek akan tiba sebentar lagi. Momen ini menjadi perayaan yang sangat dinantikan orang China di seluruh dunia.

Di Indonesia, Imlek telah ditetapkan sebagai hari libur nasional dan pada tahun 2022 ini dirayakan pada tanggal 1 Februari.

Orang Tionghoa biasa merayakan Imlek dengan makan malam bersama keluarga, sembahyang, berbagi angpau, hingga menonton pertunjukkan barongsai dan liong.

Tak berbeda jauh dengan di Tanah Air, orang China di belahan dunia lainnya juga melakukan tradisi-tradisi itu.

Karena Imlek telah menjadi perayaan yang penting di banyak negara, sebenarnya bagaimana awal mula Imlek dirayakan?

Apa itu Imlek?

Direktur Eksekutif Pusat Kebudayaan Tiongkok di San Francisco, AS, Jenny Leung mengatakan bahwa Imlek dirayakan sebagai hari pertama musim semi menurut kalender lunar.

“Ini telah menjadi simbol untuk mengucapkan selamat tinggal pada tahun lama dan memulai tahun baru dengan segar, dan saatnya reuni keluarga," kata Leung.

Walau kalender Gregorian lebih banyak digunakan di dunia saat ini, beberapa negara masih mengikuti kalender lain, termasuk kalender lunar untuk menentukan jatuhnya Imlek.

Ada pun, kalender yang kita pakai saat ini merupakan kalender Gregorian yang dimulai pada tahun 1582 oleh Paus Gregorius XIII dan pertama kali diadopsi oleh negara-negara Katolik.

Perbedaan antara kalender Gregorian dan lunar terletak pada perhitungan siklus bumi terhadap planet.

Kalender Gregorian menghitung pergerakan bumi terhadap matahari. Sedangkan, kalender lunar menghitung siklus bulan.

Dalam satu tahun bulan ada 12 siklus penuh bulan yang kira-kira 354 hari.

Tapi, kalender bulan menurut orang China ini tak bisa disamakan dengan kalender Hijriah.

Pasalnya, kalender bulan menurut orang China serta kalender Hindu, Yahudi, dan lainnya mengikuti siklus lunisolar.

Artinya kalender ini menyesuaikan dengan satu bulan tambahan ketika menyimpang terlalu jauh dari kalender matahari.

Itulah mengapa Imlek jatuh pada hari yang berbeda dalam kalender Gregoria setiap tahun.

Baca juga: Serba-serbi Imlek: Awal Mula, Tradisi, hingga Pantangan

Bagaimana Imlek dirayakan?

Perayaan Tahun Baru Imlek di manila, FilipinaWikimedia Commons/Ralff Nestor Nacor Perayaan Tahun Baru Imlek di manila, Filipina
Umumnya perayaan Imlek berlangsung sekitar 15 hari, terhitung dari bulan baru hingga bulan purnama.

Namun durasi dan cara merayakannya berbeda-beda menurut tiap budaya, agama, dan wilayah geografis.

“Tahun Baru Imlek dirayakan di seluruh dunia. Khususnya di Asia, di negara-negara, seperti China, Vietnam, dan Korea," jelas Leung.

Di Vietnam, Imlek disebut Tet Nguyen Dan, atau disingkat Tet.

Keluarga akan memakan nasi ketan dan memajang pohon bambu tinggi di luar rumah mereka.

Di Korea Selatan, Imlek disebut Seollal dan secara tradisi makanan akan disiapkan untuk menghormati leluhur terlebih dahulu.

Setelahnya anggota keluarga yang lebih muda dapat memberi hormat kepada generasi yang lebih tua dengan membungkuk.

Dan, orang yang lebih tua memberi kata-kata bijak dan uang saku kepada yang lebih muda.

Perbedaan Tahun Baru Bulan, Imlek, dan Festival Musim Semi

Jika membicarakan soal asal mula Imlek, kebanyakan orang masih bingung membedakannya dengan Tahun Baru Bulan dan Festival Musim Semi.

Kalau kamu merujuk pada tradisi dan budaya China, perayaan pergantian Tahun Baru ini bisa disebut sebagai Imlek.

Imlek lebih inklusif dan mencakup semua perayaan yang menandai Tahun Baru menurut kalender lunisolar.

Istilah Festival Musim Semi sebagian besar digunakan di China daratan untuk menandai liburan selama seminggu dan dimanfaatkan orang-orang untuk mudik.

Wisatawan biasanya akan menghindari bepergian selama waktu ini, karena lalu lintas dan harga tiket melonjak.

Baca juga: Selain Angpau, Ini Tiga Rekomendasi Hadiah Imlek agar Lebih Bermakna

Apa saja tradisi Imlek yang populer?

Ilustrasi sajian Imlek.PEXELS/ANGELA ROMA Ilustrasi sajian Imlek.
Perayaan menurut kebudayaan China sangatlah lekat dengan banyak tradisi, termasuk Imlek.

Bagi orang China, Imlek dipercaya mendatangkan kemakmuran dan keberuntungan.

"Banyak budaya mengadakan upacara pemujaan leluhur pada hari pertama Imlek, dengan ritual yang berbeda seperti mengunjungi dan menyapu makam leluhur serta menyiapkan makanan untuk mereka," terang Leung.

"Seni rakyat dan pertunjukan seperti tarian barongsai dan liong, potongan kertas, opera China, dan seni bela diri biasanya terlihat di selama Imlek," sambung dia.

Imlek juga dirayakan dengan tradisi pembagian angpau. Orang China akan memasukan uang dalam amplop berwarna merah.

Warna ini dipakai karena dianggap sebagai warna keberuntungan yang dapat melindungi dari kemalangan.

Sementara, makanan yang disajikan ketika Imlek disiapkan sebagai lambang keberuntungan untuk dimakan bersama keluarga dan teman.

Orang China selama perayaan Imlek juga akan menyalakan petasan dan memainkan instrumen perkusi untuk menakut-nakuti roh jahat.

Baca juga: Ketahui, 8 Tradisi Imlek Paling Populer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber rd.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com