Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang Indera Penciuman akibat Covid-19 Terkait Faktor Genetik

Kompas.com - 19/01/2022, 18:44 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber nbc

KOMPAS.com - Salah satu kondisi yang menjadi gejala infeksi Covid-19 adalah kehilangan kemampuan indera penciuman. Keadaan ini bahkan berlanjut setelah pengidapnya sembuh.

Para ahli di seluruh dunia pun berpikir keras untuk menemukan jawaban atas kondisi ini.

Nah, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Genetics, Senin (17/1/2022) mengungkap penjelasan atas keadaan ini.

Disebutkan, faktor risiko genetik mungkin terkait dengan hilangnya penciuman pasca-infeksi Covid-19 tersebut.

Di Amerika Serikat, memang masih banyak orang yang mengalami kesulitan dalam mencium sesuatu. Padahal, waktu telah berjalan sekitar enam bulan setelah mereka tertular.

Baca juga: Berapa Lama Gejala Omicron Berlangsung?

Penyebab pasti dari hilangnya kemampuan tersebut pun tak diketahui, meski para ilmuwan berpikir, kerusakan sel epitel penciuman yang menjadi penyebabnya.

Pasalnya, sel-sel ini melindungi neuron penciuman, yang membantu manusia mencium bau.

Kendati demikian, Dr. Justin Turner mengaku tidak benar-benar tahu mengapa dan kapan kerusakan itu terjadi.

Turner adalah associate professor otolaringologi di Universitas Vanderbilt yang bukan bagian dari penelitian ini.

Apalagi, diduga kerusakan semacam itu hanya menimpa orang-orang tertentu saja.

Menurut penelitian baru terebut, diketahui sebuah lokus genetik di dekat dua gen penciuman dikaitkan dengan hilangnya indra penciuman dan rasa, setelah tertular Covid-19.

Para peneliti pun meyakini, faktor risiko genetik ini meningkatkan kemungkinan seseorang yang terinfeksi Covid-19 akan mengalami kehilangan penciuman atau pengecapan sebesar 11 persen.

Lalu,  beberapa perkiraan menunjukkan 4:5 pasien Covid-19 mendapatkan kembali inderanya ini.

Baca juga: Terinfeksi Omicron, Dr Faheem Younus Bagikan Pengalaman Berharganya

Tetapi, penelitian ini justru menunjukkan, ketidakmampuan atau berkurangnya kemampuan untuk mencium dan merasakan itu, dapat berdampak pada hubungan, kesehatan fisik, dan kesejahteraan psikologis.

Penelitian yang dilakukan oleh perusahaan genomik dan bioteknologi 23andMe tersebut meneliti 69.841 orang warga di AS dan Inggris yang menerima hasil tes positif Covid-19.

Halaman:
Sumber nbc
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com