Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Israel Menduga Vaksin Keempat Tak Efektif Hadapi Omicron

Kompas.com - 19/01/2022, 22:52 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Diketahui, Perdana Menteri Naftali Bennett terus mendorong untuk menyebarkan program vaksin dosis keempat terlepas dari kurangnya data.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak negara-negara untuk menunda program booster sampai seluruh dunia memiliki akses ke dosis vaksin awal.

Per Minggu malam, lebih dari 500.000 penduduk Israel berisiko tinggi telah mendapatkan vaksin keempat setelah program tersebut dimulai akhir bulan lalu.

Program uji coba Sheba yang dimulai pada Desember lalu rupanya jauh lebih kecil dibanding pengujuan obat normal.

Jika umumnya pengujian melibatkan ribuan relawan yang diteliti selama beberapa bulan, uji coba ini hanya melibatkan 150 staf medis.

Kendati demikian, penelitian yang disetujui oleh panel senior pemerintah Israel tersebut merupakan satu-satunya uji coba terkait efek vaksin dosis keempat di Israel.

Kini, sekitar dua pertiga dari populasi Israel yang berjumlah hampir 9,5 juta telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, dan hampir 4,4 juta orang Israel telah menerima tiga dosis, menurut data terbaru Kementerian Kesehatan.

Pemerintah Israel sendiri menaruh harapan bahwa booster ekstra dapat membantu mencegah membludaknya pasien Omicron di rumah sakit dan mematikan kehidupan normal.

Baca juga: Terlalu Banyak Booster Vaksin Covid-19 Malah Lemahkan Imunitas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com