Berbagai studi menemukan, rasa syukur --beserta konsep terkait seperti optimisme, fleksibilitas mental, welas asih, efikasi diri, ketabahan, dan bentuk lain dari psikologi positif dan aktualisasi diri-- memiliki banyak manfaat.
Peserta dalam sebuah studi yang diminta menulis surat terima kasih kepada dermawan yang baik hati melaporkan peningkatan kesejahteraan.
Dalam studi lain, rasa syukur terbukti meningkatkan hubungan sosial, kesehatan fisik, dan kesejahteraan emosional.
Terdapat tiga komponen dalam rasa syukur, yakni kognitif, emosi, dan perilaku.
Ketiga komponen tersebut perlu dipertimbangkan ketika kita memutuskan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada diri sendiri dan orang lain.
Walsh beserta tim peneliti melakukan dua studi. Studi pertama menggali dampak rasa syukur antara pemberi dan penerima.
Baca juga: Bisa Jaga Kondisi Mental, Apa itu Meditasi Bersyukur?
Kemudian, studi kedua menganalisis efek rasa syukur ketika disaksikan orang lain.
Dalam studi pertama, lebih dari 350 mahasiswa dan satu orangtua berpartisipasi dalam kegiatan menulis dan menerima surat di tiga titik waktu (time point) berbeda yang berjarak sekitar satu minggu.
Pada time point pertama, siswa menulis surat yang mengungkapkan rasa syukur (terima kasih) atau menggambarkan kegiatan sehari-hari mereka dan membagikannya dengan orangtua atau tidak.
Empat kelompok yang berbeda dibentuk. Kelompok pertama membagikan rasa syukur, disusul kelompok yang tidak membagikan rasa syukur.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.