Menariknya, tidak ada perbedaan apakah anak dan orangtua berdiskusi langsung atau tidak.
Dalam studi kedua, lebih dari 250 siswa sekolah menengah diminta membaca surat yang ditulis oleh teman mereka.
Ada tiga jenis surat, yakni surat yang mengungkapkan rasa terima kasih atas tindakan kebaikan, berbagi berita positif, atau berbicara tentang peristiwa yang netral.
Para peserta menyelesaikan langkah-langkah yang serupa dengan studi pertama.
Peserta yang membaca surat ucapan terima kasih atas tindakan kebaikan melaporkan peningkatan emosi positif dan merasa terangkat, kendati mereka tidak menunjukkan peningkatan perasaan syukur yang lebih besar.
Surat ucapan terima kasih memiliki dampak paling kuat dibandingkan surat yang membicarakan peristiwa netral atau surat yang membagikan berita positif.
Kedua studi tersebut menghasilkan temuan baru: Berbagi rasa syukur memperkuat dampak positif, dan bermanfaat bagi pemberi dan penerima rasa syukur.
Baca juga: 5 Cara Bersyukur untuk Meningkatkan Kesehatan
Penulis studi menyebut hal ini sebagai efek rasa syukur atas rasa syukur (gratitude for gratitude).
Mereka yang menjadi saksi rasa syukur merasakan dorongan emosi positif dan merasa terangkat, tidak serta merta meningkatkan rasa syukur.
Studi tersebut kemungkinan merupakan studi pertama yang meneliti dampak rasa syukur terhadap hubungan antar manusia, dalam hal ini anak dan orangtua.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.