Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertular Varian Delta dan Omicron di Saat Bersamaan, Mungkinkah?

Kompas.com - 21/01/2022, 08:19 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sebab, baik rapid test maupun tes PCR, tidak dilakukan pengurutan genom yang dapat mengidentifikasi varian virus yang dimiliki seseorang.

Umumnya, dokter pun tidak dapat meminta pengurutan genom untuk tes Covid-19. Pasalnya, saat ini pengurutan genom masih diawasi ketat dan diteliti.

Di AS saja, pengurutan genom hanya dilakukan dalam situasi spesifik. Misalnya, saat sekelompok besar orang terjangkit Covid-19 pada saat yang bersamaan.

Jika kasus di atas terjadi, perlu pengurutan genom untuk mengetahui bagaimana dan mengapa penyakit itu menyebar dari sudut pandang kesehatan masyarakat.

Selebihnya, tidak perlu.

Sebab menurut Bobbi Pritt, Direktur Divisi Mikrobiologi Klinik Mayo Clinic, seseorang tidak perlu benar-benar mengetahui varian Covid-19 yang dimilikinya karena tidak memengaruhi pengobatan.

Lalu, gejala yang ditimbulkan pun tak akan membantu.

Jadi, meski mungkin kita berpikir bahwa koinfeksi dari dua jenis Covid-19 yang berbeda dapat menyebabkan semacam peningkatan gejala, itu tidak mungkin terjadi.

Lagi pula, seiring dengan Omicron yang mulai mengungguli Delta di beberapa negara seperti AS, kemungkinan koinfeksi akan semakin kecil.

Baca juga: 5 Hal yang Bisa Dilakukan Orangtua untuk Bantu Anak Hadapi Omicron

Menurut Dr Russo, koinfeksi Omicron dan Delta akan lebih mungkin terjadi ketika Omicron baru memasuki AS, saat Delta masih dominan.

Selain itu, Dr. Russo berpendapat mendapatkan vaksinasi penuh juga dapat menurunkan risiko infeksi apa pun, termasuk koinfeksi.

Adalja juga kengatakan, koinfeksi bukanlah masalah besar, terutama bagi dokter.

"Ini tidak mungkin memiliki dampak patofisiologis (studi tentang bagaimana suatu penyakit mempengaruhi sistem tubuh). yang besar," cetus dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com