Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, Jenis Makanan yang Buruk untuk Perkembangan Otak Anak

Kompas.com - 21/01/2022, 10:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Di masa pertumbuhan, makanan yang dikonsumsi anak sangat berperan dalam perkembangan fisik, mental, dan perilaku mereka.

Memilih makanan yang tepat untuk anak terkadang bisa menjadi pertimbangan yang sulit bagi para orangtua.

Apalagi, jika kita tidak mengetahui mana makanan yang sehat atau tidak sehat untuk diberikan kepada sang buah hati.

Menurut laporan tahun 2020 yang dimuat dalam The Lancet: Child & Adolescent Health, jenis makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi anak adalah makanan cepat saji (junk food).

Pasalnya, makanan cepat saji dapat berdampak buruk bagi otak anak.

Baca juga: Kenai Bahayanya, Cegah Keinginan Konsumsi Junk Food Berlebihan

Tiga peneliti otak dan nutrisi dari Western University di Ontario, Kanada meninjau lebih dari 100 studi berbeda untuk laporan ini.

Laporan yang dilakukan tim peneliti menyelidiki bagaimana pilihan diet yang buruk dapat memengaruhi otak anak dan remaja.

Mereka menemukan anak-anak dan remaja mengonsumsi makanan cepat saji dalam jumlah sangat besar, yang berdampak negatif pada perkembangan otak mereka.

Pada remaja, otak masih mengembangkan korteks pra-frontal, bagian yang bertanggung jawab atas memori, perhatian, dan kontrol impuls.

Efek makanan cepat saji pada korteks pra-frontal bisa memengaruhi kemampuan anak untuk mengatur pilihan makanan mereka.

Laporan ini juga menekankan, makanan cepat saji akan mengganggu kemampuan anak untuk mengendalikan keinginan makan mereka.

Alhasil, asupan makanan cepat saji memicu anak untuk memilih makanan yang tidak sehat hingga dewasa, dan menyebabkan obesitas.

Satu studi terpisah yang dimuat dalam jurnal Social Psychiatry and Psychiatric Epidemiology menyimpulkan, kualitas diet yang buruk pada remaja juga dihubungkan dengan kasus depresi yang lebih tinggi.

Baca juga: Bahaya Junk Food yang Mengintai Kesehatan Kita

Sementara itu, studi yang digagas peneliti di University of Georgia mengungkap tambahan gula di masa kanak-kanak akan menyebabkan gangguan memori saat anak tumbuh dewasa.

Namun, studi tersebut dilakukan pada tikus, sehingga masih perlu dilakukan studi lebih lanjut.

Lalu apa upaya yang bisa dilakukan orangtua untuk memastikan kesehatan otak anak?

Sebuah temuan tahun 2017 menyebutkan, diet sehat untuk perkembangan anak mencakup nutrisi seperti protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, zat besi, vitamin A, C, dan D, serta vitamin B.

Medical News Today menganjurkan sayuran hijau, yogurt Yunani, ikan berlemak, dan telur sebagai bagian dari menu makanan sehat untuk otak anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Eat This
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com