KOMPAS.com - Membina hubungan dengan orang baru selalu diawali dari percakapan.
Meski terdengar mudah, nyatanya sebagian orang kesulitan untuk menjaga agar percakapan bisa berlangsung lama.
Fakta ini terungkap dari studi yang dimuat dalam Journal of Personality and Social Psychology.
Ditemukan, orang terlalu cepat untuk menghentikan percakapan dan berpikir percakapan yang berlangsung lebih dari beberapa menit dianggap membosankan oleh lawan bicara mereka.
"Memiliki percakapan yang baik adalah salah satu pengalaman kehidupan sehari-hari yang paling berharga," tutur Michael Kardas, peneliti di Kellog School of Management di Northwestern University.
Ia juga merupakan penulis utama studi tersebut.
"Namun orang sering ragu menyisihkan banyak waktu untuk percakapan karena mereka khawatir akan kehabisan hal untuk dibicarakan dan percakapan mereka menjadi membosankan atau canggung."
"Kami ingin menguji apakah individu memiliki intuisi yang akurat tentang seberapa banyak yang harus mereka katakan dan seberapa banyak mereka senang saat percakapan berlangsung," sambung dia.
Dalam studi ini, para peneliti memasangkan orang asing untuk melakukan percakapan satu sama lain.
Peneliti menghentikan percakapan setiap beberapa menit dan bertanya kepada peserta bagaimana perasaan mereka terkait percakapan itu.
Setelah beberapa menit pertama percakapan, peserta cenderung menunjukkan mereka menikmati percakapan.
Akan tetapi, mereka juga berpikir mereka akan kehabisan topik untuk dibicarakan, dan percakapan menjadi kurang menyenangkan.
Setiap peserta kemudian diminta untuk melanjutkan percakapan mereka.
Sekali lagi, peneliti menghentikan percakapan untuk melihat bagaimana percakapan tersebut berlangsung.
Menariknya, para peneliti tidak menemukan bukti penurunan minat atau kesenangan saat percakapan berlanjut.