Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Omicron, Perdana Menteri Selandia Baru Batalkan Pernikahannya

Kompas.com - 24/01/2022, 09:53 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern membatalkan pernikahannya karena kasus Omicron yang merebak di negaranya.

Keputusan itu diambilnya untuk menekan penyebaran varian terbaru Covid-19, menyusul kasus yang terjadi belakangan ini.

Jacinda Ardern juga memberikan contoh untuk warga negaranya yang kini harus kembali mengalami pembatasan ketat.

"Pernikahan saya tidak akan berlangsung, tetapi saya akan bersikap seperti banyak warga Selandia Baru lainnya yang memiliki pengalaman seperti itu sebagai akibat dari pandemi," katanya, dikutip dari CNN.

Baca juga: Tertular Varian Delta dan Omicron di Saat Bersamaan, Mungkinkah?

Jacinda Ardern sedianya akan melangsungkan pernikahannya dalam waktu dekat.

Ketika ditanya soal kekecewaannya harus menunda hari bahagianya itu, wanita berusia 41 tahun itu menganggapnya sebagai hal yang perlu dilakukan.

"Begitulah hidup," ujarnya singkat.

Otoritas Selandia Baru memang kembali memberlakukan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penyebaran virus.

Hal ini dilakukan setelah munculnya sembilan kasus Omicron dalam satu keluarga yang tinggal di Motueka, salah satu kota terbesar di negara tersebut.

Akhir pekan lalu, keluarga tersebut diketahui baru saja melakukan perjalanan ke Auckland.

Perjalanan itu dilakukan untuk menghadiri acara pernikahan, pemakaman, serta mengunjungi taman hiburan dan sejumlah objek wisata.

Riwayat perjalanan keluarga itu membuat pemerintah Selandia Baru melakukan pencegahan, dengan kembali membatasi aktivitas warganya.

Pemerintah akan mempertimbangkan kembali pembukaan perbatasan negara dan pembatasan aktivitas warganya secara bertahap hingga akhir Februari nanti.

Tujuannya untuk meningkatkan perlindungan masyarakat terhadap virus Omicron sekaligus memperlambat penyebarannya.

Baca juga: Berapa Lama Gejala Omicron Berlangsung?

"Tidak diragukan lagi ini mengecewakan dan akan mengganggu banyak rencana liburan," kata Chris Hipkins, Menteri Penanganan Covid-19  Selandia Baru.

Namun, ia mengatakan, keputusan itu perlu dilakukan agar negara bisa kembali mempertimbangkan pengurangan pembatasan sosial itu.

Pemerintah Selandia Baru juga telah menyetujui tindakan pencegahan lainnya sebagai respon munculnya Omicron.

Misalnya dengan mengurangi interval untuk booster vaksin Covid-19 menjadi empat bulan dan menambahkan jumlah hari karantina untuk pelaku perjalanan. 

Baca juga: Rekomendasi Vaksin Booster Sesuai Merek yang Digunakan Sebelumnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com