Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Surrogate", Metode Pilihan Priyanka Chopra dan Nick Jonas demi Anak

Kompas.com - 24/01/2022, 11:24 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Priyanka Chopra dan Nick Jonas baru saja mengumumkan kelahiran anaknya lewat metode surrogate.

Kabar ini tentu mengejutkan publik karena pasangan ini tak pernah mengungkapkan niatannya untuk punya anak.

Selain itu, metode surrogate juga masih menjadi kontroversi di banyak negara termasuk India, kampung halaman Priyanka Chopra.

Namun banyak pula negara yang melegalkan surrogate alias surogasi, misalnya Amerika Serikat yang peminatnya bahkan cenderung meningkat.

Apa itu surrogate?

Surrogate atau surrogate mother adalah metode reproduksi dengan ibu pengganti, kini dilakukan dengan berbagai variasi.

Dikutip dari WebMD, praktik surrogate yang lebih umum yakni seorang wanita yang menjalani inseminasi buatan dengan sperma laki-laki, yang bukan pasangannya.

Baca juga: Bintang Fast & Furious Bicara Terbuka soal Surrogate Mother

Wanita tersebut menjadi ibu pengganti dengan hamil dan melahirkan bayi tersebut untuk pasangan lain.

Dalam kasus ini, surrogate mother merupakan ibu kandung bayi karena sel telurnya dipakai dan dibuahi sperma calon ayah.

Ada juga yang melakukan metode surogasi dengan donor sperma untuk memiliki anak.

Selain itu, ada juga yang dikenal dengan gestational surrogate alias pengganti kehamilan.

Jenis surrogate ini dilakukan dengan memproses sel telur pihak perempuan dengan sperma calon ayah melalui teknik teknik bayi tabung atau In Vitro Fertilisasi (IVF).

Setelah itu, embrio yang terbentuk lalu ditempatkan ke rahim surrogate mother untuk berkembang lebih optimal.

Surrogate mother ini mengandung dan melahirkan bayi tersebut namun tidak memiliki ikatan genetik sama sekali.

Pasalnya, ibu kandung bayi tersebut merupakan wanita yang sel telurnya telah dibuahi lewat IVF itu.

Baca juga: Gunakan Jasa Ibu Pengganti, Tyra Banks Sambut Anak Pertama

Praktik gestational surrogate lebih banyak dipakai di Amerika Serikat karena tidak terlalu rumit dari segi hukum.

Terbukti, setidaknya 750 bayi lahir setiap tahun melalui metode gestational surrogate.

Hal yang perlu diketahui soal metode surrogate

Metode surrogate mother membutuhkan banyak pertimbangkan sebelum dilakukan, termasuk dalam hal legalitas, etika dan kondisi finansial.

Setidaknya, pasangan yang ingin menjalani surogasi perlu menyediakan biaya sebesar 80.000 dollar AS atau sekitar Rp1,2 miliar.

Jumlahnya bisa bertambah karena kebutuhanya berkisar biaya pengobatan, kebutuhan kesehatan, hukum dan berbagai implikasi lainnya.

Selain itu, perlu kontrak hukum yang jelas untuk melindungi hak dan tanggung jawab pasangan, si surrogate mother, dan anak yang dihasilkan.

Secara sosial, praktik urrogate mother juga belum banyak diterima di masyarakat karena berbagai alasan.

Akan tetapi, metode ini banyak dipilih oleh pasangan yang memiliki masalah untuk bereproduksi.

Baca juga: Hak Kesehatan Reproduksi Perempuan Cegah Kematian Ibu

Misalnya saja, jika wanita yang sudah terlalu tua atau memiliki riwayat kesehatan tertentu sehingga kehamilan menjadi hal yang berisiko tinggi.

Cara ini banyak dipilih oleh pasangan yang gagal menjalani bayi tabung atau tidak bisa mengadopsi anak.

Selain itu, surrogate juga biasanya dilakukan oleh pasangan sesama jenis yang ingin memiliki keturunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber WebMD
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com