Misalnya, berusahalah untuk memahami sebelum dipahami dan mencoba mengatasi masalah sebelum menargetkan orang lan untuk mencapai suatu pemahaman.
Menjadi pendengar yang baik pun bisa membantu. Sebab, lebih banyak mendengarkan dibanding berbicara akan membuat lawan bicara merasa kamu tertarik pada topik yang dibicarakan.
Terakhir, selalu perhatikan bahasa tubuh (mata, tangan, ekspresi, dan lain-lain) saat berkomunikasi.
Sebab, penelitian menunjukkan bahwa 70-90 persen dari komunikasi guna memperkuat hubungan berasal dari bahasa tubuh.
Kegagalan akan mengajarkan kita bahwa tidak semua hal dapat berhasil dan berjalan sesuai rencana.
Baca juga: 7 Penyebab Tidak Bahagia dengan Pekerjaan dan Cara Menghadapinya
Kegagalan juga dapat memberi kepercayaan diri dan keberanian untuk mengambil risiko.
Mengambil risiko dan berhasil mencapai sesuatu akan memberikan kepuasan.
Setiap kegagalan yang ada dan proses bangkit kembali dari kegagalan itu akan memberimu rasa puas.
Untuk mencapai kebahagiaan, cobalah untuk mengubah fokus dari masalah pribadi menjadi memandang sesuatu dengan lebih luas.
Misalnya saja, kini kita mencoba fokus untuk membantu orang lain dan bagaimana cara kita meraihnya.
Nah, setelah berhasil melakukannya, rasa bangga dan puas pun akan memenuhi diri kita.
Selain itu, kita juga perlu menghadapi kesulitan dan tantangan dengan suatu tujuan.
Ingat, perjuangan yang kita lalui akan mengajarkan pelajaran berharga yang tidak dapat dipelajari dengan cara lain.
Hasilnya, karakter diri yang lebih baik pun terbentuk. Hal ini tentu diperlukan untuk mencapai kesuksesan ke depannya.
Intinya, rasa puas yang didapat merupakan hasil dari cobaan dan kemenangan yang telah dilalui.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.