Jika anak takut pada dokter, katakan bahwa itu sangat wajar, namun, dokter ada untuk membantunya.
Lalu, jika anak mengalami kecemasan di sekolah, sebaiknya beritahu guru.
Buat anak yakin bahwa sekolah adalah tempat yang aman baginya dan jika ada masalah menimpanya, dia bisa memberitahu kita.
Bagi anak yang khawatir terhadap pandangan teman-temannya, katakan bahwa semua orang pun merasakan kekhawatiran yang sama.
Dalam beberapa kasus, terapi juga dapat membantu.
Dalam Cognitive Behavioral Therapy, seorang terapis terlatih dapat membantu kita dan anak melalui masalah ini.
Anak akan belajar bagaimana menghadapi ketakutannya dan mengapa kecemasan tidak boleh mengontrol dirinya.
Sementara itu, orangtua akan diajarkan bagaimana menemani anak menghadapi kecemasannya dengan membangun rasa percaya dan kepedulian.
Lalu, ingatlah untuk berdiskusi dengan anak tentang apa yang dia rasakan dan mengapa dia merasakannya.
Sebab dengan membicarakannya saja, anak akan merasa lebih baik.
Intinya, pastikan untuk selalu ada saat anak membutuhkan dan mulailah komunikasi dengan anak sebagai dukungan.
Baca juga: Gangguan Kecemasan di Masa Kecil Picu Psikosis Saat Dewasa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.