Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Henti Jantung, Kondisi Fatal yang Dialami Putri Nurul Arifin

Kompas.com - 25/01/2022, 15:46 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Nurul Arifin, politikus sekaligus mantan aktris, tengah berduka karena putrinya meninggal dunia.

Anak sulungnya, Maura Magnalia Madyaratri tutup usia pada Selasa (25/01/2022) akibat henti jantung.

Gadis berusia 27 tahun itu tak tertolong meski sempat dibawa ke rumah sakit setelah ditemukan terkapar di rumahnya.

Putri Nurul Arifin dan Mayong Suryo Laksono masih sempat berbincang bersama keluarganya beberapa jam sebelumnya.

Ia bahkan masih dalam kondisi sehat dan bugar ketika orang tuanya berangkat tidur.

Henti jantung pada anak muda, seperti dialami putri Nurul Arifin

Dikutip dari situs Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, henti jantung adalah hilangnya fungsi organ ini untuk memompa darah yang terjadi secara mendadak.

Hal ini menyebabkan kurangnya oksigen yang seharusnya disalurkan ke seluruh tubuh terutama otak dan jantung.

Baca juga: Tak Sama, Henti Jantung dan Serangan Jantung

Akibatnya, sel-sel otak akan mati dan menyebabkan hilangnya kesadaran serta fungsi otak lainnya.

Sel-sel yang telah mati ini tidak dapat dihidupkan kembali dan, bila tidak cepat di tangani, dapat berujung pada kematian.

Henti jantung sebenarnya jarang terjadi pada orang di bawah 35 tahun namun bisa berisiko amat fatal.

Terbukti, henti jantung adalah penyebab kematian utama pada atlet muda di Amerika Serikat meskipun pemicunya tidak diketahui.

Henti jantung seringkali menyebabkan kematian mendadak tanpa gejala maupun peringatan.

Namun indikasi yang sebaiknya diperhatikan adalah adanya tanda-tanda gangguan irama jantung seperti pusing, sesak napas, nyeri dada, kehilangan keseimbangan atau sensasi akan pingsan.

Pingsan yang tidak bisa dijelaskan, misalnya saat beraktivitas fisik, juga bisa menandakan risiko henti jantung.

Baca juga: Yang Terjadi pada Otot Jantung Saat Mengalami Henti Jantung Mendadak

Riwayat kematian keluarga akibat henti jantung juga bisa menjadi peringatan awal, khususnya jika terjadi sebelum usia 50 tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com