Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 25/01/2022, 17:01 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Mengonsumsi alkohol masih menjadi kebiasaan dan kesenangan banyak orang, dengan berbagai alasan.

Minuman beralkohol dianggap pendamping yang tepat untuk jenis makanan tertentu atau ketika bersosialisasi.

Faktanya, menikmati minuman beralkohol bisa berdampak buruk pada otak kita, apalagi dalam jumlah berlebihan.

Baca juga: Bella Hadid Ngaku Tobat Minum Alkohol, Apa Sebabnya?

Asupan alkohol memberikan dampak pada tubuh dan otak dalam waktu yang tergolong singkat.

Kandungan ini diserap melalui lapisan perut kita, dibawa dalam aliran darah hingga menyebar ke jaringan di seluruh tubuh.

Alkohol akan mencapai otak kita hanya dalam waktu lima menit setelah dikonsumsi.

Zat ini kemudiam akan mulai memengaruhi kerja organ utama ini setelah sepuluh menit.

Hal yang terjadi pada otak ketika mengonsumsi alkohol

Alkohol mengubah senyawa kimia yang ada di otak dalam waktu singkat.

"Ketika dikonsumsi, alkohol meningkatkan aktivitas GABA (Gamma-aminobutyric acid), neurotransmiter penghambat utama di otak, dan menekan aktivitas neuron," kata Marina Tsoy-Podosenin, MD, PhD. 

Ia adalah seorang psikiater yang fokus pada masalah kecanduan dan asisten profesor klinis di Stony Brook Medicine Department of Psychiatry, AS.

Baca juga: Berhenti Minum Alkohol, Chrissy Teigen Akui Kecemasannya Berkurang

Halaman:
Sumber WebMD
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com