"Studi pencitraan yang dilakukan pada pasien dengan alkoholisme menunjukkan atrofi di daerah otak yang bertanggung jawab untuk memori jangka pendek dan jangka panjang, keseimbangan dan emosi," kata Tsoy-Podosenin.
Masalah lain yang muncul akibat kebiasaan mengonsumsi alkohol adalah risiko stroke, penyusutan otak, sirkulasi darah yang buruk, demensia dan kekurangan nutrisi.
Selain itu, alkohol juga bisa memicu atau memperburuk masalah kesehatan mental dengan menyebabkan halusinasi, psikosis, dan perubahan suasana hati atau kepribadian.
Namun, anggapan yang menyatakan alkohol dapat membunuh sel otak adalah mitos belaka.
Sebaliknya, alkohol merusak otak dengan cara lain, misalnya, dengan merusak ujung neuron.
Baca juga: Apakah Boleh Minum Alkohol Setelah Divaksin Covid-19?
Kondisi ini mempersulit neuron tersebut untuk mengirim sinyal saraf yang penting.
Alkohol juga dapat merusak otak dengan meningkatkan risiko stroke, cedera kepala, dan kecelakaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.