Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Penting Bidan Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Kompas.com - 25/01/2022, 21:41 WIB
Lusia Kus Anna

Editor


KOMPAS.com - Bidan memainkan peran yang tak kalah penting dalam mengurangi kematian ibu dan bayi. Terlebih sperti di Indonesia yang jumlah dokternya relatif kurang dan tidak merata di berbagai daerah.

Ibu hamil sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya selama mengandung ke dokter atau bidan sehingga jika ada sesuatu yang berjalan tidak semestinya bisa ditangani sedini mungkin.

Data dari State of World's Midwifery 2021 yang disusun oleh United Nations Population Fund (UNFPA), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan International Confederation of Midwives (ICM) menunjukkan bahwa bidan dapat membantu secara substansial menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta lahir mati di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Disebutkan bahwa hingga 2035 intervensi yang dilakukan oleh bidan bisa mencegah 40 persen kematian ibu dan bayi baru lahir, serta 26 persen bayi lahir mati.

Baca juga: Angka Kematian Ibu Naik, Indonesia Masih Perlu Tenaga Kesehatan yang Perkuat Lapangan

Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tinggi. Kementrian Kesehatan RI mencatat, tingginya angka kematian ini disebabkan oleh berbagai faktor risiko yang terjadi mulai dari fase sebelum hamil yaitu kondisi wanita usia subur yang anemia, kurang energi kalori, obesitas, memiliki penyakit penyerta seperti tuberkulosis.

Selama hamil, ibu juga mengalami berbagai penyakit seperti hipertensi, perdarahan, anemia, diabetes, infeksi, dan penyakit jantung.

Konsultasi bidan

Belum meratanya akses kepada dokter di seluruh Indonesia membuat peran bidan semakin besar. Masyarakat juga tidak perlu khawatir memeriksakan kehamilannya ke bidan. Apalagi saat ini bidan semakin mudah berkonsultasi dengan dokter ahli.

Aplikasi kesehatan digital Good Doctor bekerja sama dengan Danone Indonesia meluncurkan program Sahabat Bidan. Lewat layanan ini para bidan bisa berkonsultasi dengan dokter dalam menangani pasien ibu hamil.

“Melalui Program Sahabat Bidan, para bidan yang berpartisipasi dapat melakukan konsultasi dengan dokter umum berdedikasi di aplikasi Good Doctor dan GrabHealth, untuk memperoleh expert opinion untuk kasus yang ditangani atau berkonsultasi untuk masalah kesehatan yang dialami,” kata CoE Medical Manager Good Doctor Technology Indonesia, dr. Wawan Harimawan dalam keterangan pers.

Baca juga: Pengabdian Bidan Eros, sejak 1997 Bantu Persalinan Warga Baduy

Ia menjelaskan, kasus yang dikonsultasikan oleh bidan yang menjadi peserta program ini beragam, mulai dari konsultasi terkait gizi anak, kesehatan anak secara umum, hingga infeksi saluran pernapasan atas dan diare.

"Program fase pertama berlangsung dari Mei hingga Juli 2021 dan diikuti 232 bidan. Untuk fase kedua yang berlangsung dari November 2021 hingga Januari 2022 diikuti lebih dari 450 bidan dalam satu bulan program berjalan," katanya.

Wawan mengatakan, untuk mengumpulkan pandangan dari para bidan, Good Doctor telah melakukan serangkaian survei mendalam dari 2—11 Juli 2021.

Hasil survei pasca kampanye menunjukkan bahwa program ini menjadi pengalaman pertama para bidan dalam konsultasi online, terutama terkait manajemen gizi anak. Para bidan juga merasa bahwa Sahabat Bidan membantu mereka mendapatkan akses yang lebih mudah dan respons dokter serta resep yang lebih cepat.

Baca juga: Saat Dukun dan Bidan Bermitra untuk Turunkan Angka Kematian Ibu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com