KOMPAS.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkap hasil penelitian terkait kekebalan alami tubuh.
Disebutkan kekebalan alami lebih efektif menangkal Covid-19 varian delta, dibandingkan hanya mendapatkan vaksin saja.
Artinya, kekebalan alami dari orang yang sebelumnya tertular Covid-19 dan belum divaksin, ternyata lebih melindungi dari infeksi varian delta.
Perbandingannya adalah dengan mereka yang hanya divaksin, tanpa ada kekebalan alami.
Baca juga: Fungsi Suplemen Vitamin C dan D untuk Jaga Kekebalan Tubuh
Kendati demikian, CDC menekankan bahwa vaksinasi tetap menjadi strategi teraman untuk melawan penyakit.
"Virus terus berubah, termasuk virus penyebab Covid-19," demikian pernyataan pihak CDC yang dirilis dalam Morbidity and Mortality Weekly Report tersebut.
"Tingkat perlindungan yang ditawarkan vaksin untuk bisa bertahan dari infeksi sebelumnya berubah selama masa studi."
"Sehingga, vaksinasi tetap menjadi strategi teraman untuk melindungi kita terhadap Covid-19."
Diketahui, penelitian ini dilakukan sebelum dosis booster tersedia secara luas, dan sebelum munculnya varian omicron yang kini telah merebak di berbagai negara.
Baca juga: 7 Kebiasaan yang Bikin Kekebalan Tubuh Meningkat, Apa Saja?
Oleh karena itu, mungkin fokus pun telah bergeser ke arah vaksinasi yang lebih efektif daripada kekebalan alami setelah infeksi.
Tetapi, hasil penelitian ini tetap dapat memberikan wawasan yang lebih luas mengenai perbedaan antara kekebalan yang didapat dari vaksin dan kekebalan pasca infeksi.
Karena sebelum varian delta menjadi yang paling dominan, vaksinasi sangat efektif dalam memberikan kekebalan tubuh untuk melawan infeksi.
Namun, fakta itu akhirnya bergeser setelah varian delta mulai mendominasi penularan Covid-19.
Seperti yang telah dipahami, orang-orang yang sudah divaksin memiliki risiko yang lebih kecil terhadap varian delta.
Tetapi di AS, risiko yang lebih rendah juga dialami oleh orang-orang yang sebelumnya pernah terinfeksi virus dan tidak divaksin.