Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mencegah Berbagai Gangguan Jantung di Usia 20-an

Kompas.com - 26/01/2022, 14:16 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber Heart.org

KOMPAS.com - Berbagai gangguan jantung juga bisa menyerang anak muda yang berusia 20-an.

Seperti yang dialami mendiang putri Nurul Arifin, Maura Magnalia, yang baru berusia 27 tahun.

Gadis itu tutup usia setelah mengalami henti jantung dan nyawanya tak tertolong meski dibawa ke rumah sakit.

Baca juga: Henti Jantung, Kondisi Fatal yang Dialami Putri Nurul Arifin

Gangguan pada organ yang bertugas memompa darah ini disebabkan adanya penyumbatan pembuluh darah koroner.

Faktor risikonya bisa beragam termasuk obesitas, pola makan, gaya hidup tidak sehat dan minim aktivitas fisik.

Penyakit jantung juga bisa disebabkan oleh kelainan struktur atau bawaan sejak lahir atau diwariskan secara genetik.

Pentingnya mencegah gangguan jantung sejak usia 20-an

Anak muda juga bisa mengalami penyakit jantung khususnya jika memiliki banyak faktor risikonya.

Richard Stein, M.D, ahli jantung dan profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas New York, mengatakan, kewaspadaan sejak dini akan sangat membantu pencegahan sakit jantung.

"Hal-hal yang Anda lakukan — dan tidak — adalah pertanda seberapa lama dan seberapa baik Anda akan hidup," katanya, dikutip dari laman American Heart Association.

Baca juga: Berisiko Fatal, Apakah Henti Jantung Bisa Dicegah?

Misalnya saja dengan menjalani pola makan sehat yang cenderung dianggap tidak memuaskan dari segi rasa.

Ia mengatakan, ada tiga langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit atau gangguan jantung oleh orang berusia 20-an.

Konsultasi dokter dan cek kesehatan berkala

Saat berusia 20-an, bangun kebiasaan baik dengan mulai berkonsultasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.

Bicarakan dengan ahli kesehatan soal pola hidup dan makanan yang biasa kita konsumsi.

Periksakan juga tekanan darah, kolesterol, detak jantung, gula darah, dan indeks massa tubuh untuk mendapat gambaran jelas soal kondisi tubuh terkini.

Baca juga: Pertama di Dunia, Transplantasi Jantung Babi pada Manusia

Orang berusia 20-an sangat dianjurkan memeriksakan gula darah, khususnya ketika hamil, kelebihan berat badan, atau menderita diabetes.

Mengetahui kondisi tubuh sejak awal membuat kita lebih mudah untuk menghadapi berbagai kemungkinan kesehatan di masa depan.

Aktif secara fisik

Nyeri ketika berolahraga bisa jadi adalah sinyal tubuh yang mengatakan bahwa ada otot yang cidera.FREEPIK/JCOMP Nyeri ketika berolahraga bisa jadi adalah sinyal tubuh yang mengatakan bahwa ada otot yang cidera.

Usia 20-an adalah permulaan terbaik untuk mulai aktif secara fisik dan mempertahankan kebiasaan baik tersebut.

“Jika Anda terbiasa dengan aktivitas fisik, Anda akan mempertahankannya,” kata Stein.

Buat rutinitas latihan fisik kita tetap menarik dengan menggabungkannya dan menemukan motivator baru.

Misalnya mengombinasikan kardio dengan lari atau bersepeda yang bermanfaat menjaga kesehatan sekaligus berat tubuh.

Jangan merokok dan hindari asap rokok

Jika kita mulai merokok saat remaja, usia 20-an adalah saatnya untuk berhenti merokok.

Kebiasaan ini berdampak buruk untuk kesehatan di masa depan, termasuk paparan asap rokok yang intens.

Baca juga: 5 Kebiasaan Makan yang Turunkan Risiko Penyakit Jantung

Perokok pasif bahkan 30 persen lebih berisiko mengalami penyakit jantung atau kanker paru-paru dari paparan asap rokok di rumah atau di tempat kerja, menurut laporan Surgeon General AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Heart.org
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com