5 Tanda Kamu Bukan Prioritas bagi Si Dia

KOMPAS.com - Saat berada dalam suatu hubungan asmara, sudah sepantasnya kita menjadi prioritas utama pasangan.

Artinya, kita berhak atas segala perhatian dan kasih sayang yang diberikan si dia.

Namun, bagaimana jika kita tidak menjadi prioritasnya?

Nah setidaknya, ada tujuh tanda yang memberi sinyal bahwa kita bukanlah prioritas pasangan. Apa saja?

• Tidak ada rencana awal

Setiap kali kita ingin pergi berkencan ke suatu tempat, dia nampak tidak pernah berkonribusi atau membuat rencana mendadak.

Baca juga: 5 Tips Menghindari Pertengkaran Besar dengan Kekasih

Jika itu sangat sering terjadi, hati-hatilah. Sebab, mungkin kita bukanlah prioritas utamanya.

Jadi, jika rencana yang dibuatnya gagal dengan orang pertama itu, dia baru meminta pada kita.

Memang, terkadang ini normal. Namun jika terllau sering, kita perlu khawatir.

• Kebiasaan mengirim chat

Jika bukan prioritas, dia akan memberi kita perhatian kecil hanya demi membuat kita terikat dengannya.

Mungkin, kita akan melihat bahwa pasangan mengunggah sesuatu di media sosial, namun tidak membalas respons kita.

Lalu, dia hanya mengingatnya saat dia menginginkan sesuatu.

Tentu perilaku ini tak boleh didorong, kecuali kita tak peduli dan menerima dijadikan pilihan kedua.

Baca juga: Perlunya Konflik yang Sehat dalam Hubungan

• Membiarkan opsi selalu terbuka

Jika kita bukanlah prioritas seseorang, dia akan menghindari berbicara dengan kita.

Bahkan saat bersama, dia akan membicarakan seseorang atau sesuatu yang lain, membuat status kita nampak tidak jelas.

• Terlalu sering menggagalkan sesuatu

Jika kita bukan prioritasnya, dia akan sering membatalkan rencana. Biasanya, ini akan terjadi di menit-menit terakhir.

Nah, yang dia pedulikan hanyalah bahwa kita harus selalu ada untuknya dan meluangkan waktu jika dia membutuhkan kita.

Baca juga: Waspada, Dicintai Pasangan Secara Berlebihan Tidak Selalu Baik

• Ingatan

Saat tertarik pada seseorang, kita tentu akan mengingat apa pun yang dia katakan. Bahkan, kita menyadari apa yang dia kenakan.

Namun, jika kita terlalu peduli, kita pun akan melupakan banyak hal tentangnya.

Itu juga yang terjadi jika kita hanyalah opsi kedua. Dia jarang mengingat kita, sehingga kita perlu mengingatkannya terus menerus.