KOMPAS.com - Isu stunting atau kekurangan gizi masih terus menjadi permasalahan utama yang harus dihadapi oleh Indonesia sampai saat ini.
Meskipun berdasarkan hasil survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 angka stunting secara nasional mengalami penurunan sebesar 1,6 persen atau menjadi 24,4 persen.
Namun, permasalahan kekurangan gizi di Indonesia tetap terbilang masih jauh dari kata membaik karena prevalensinya lebih dari 20 persen.
Dalam mencegah masalah stunting ini, ahli gizi sekaligus wakil ketua Pusat Kajian Gizi Dan Kesehatan Keluarga (PKGK) UI, Drg Sandra Fikawati, MPH, pun mengatakan bahwa asupan protein, terutama protein hewani, sangat berperan penting.
Adapun protein hewani ini dapat kita temukan dalam berbagai macam asupan makanan dan minuman seperti daging, ikan, telur, dan susu.
Menurut dokter Sandra, protein hewani tidak hanya dapat memberikan gizi yang cukup pada balita, tetapi juga bisa meningkatkan kekebalan tubuh untuk menghindari penyakit.
"Bagi anak balita yang sudah mulai MPASI, orangtua bisa memberikan protein hewani dalam bentuk telur," terangnya saat webinar Hari Gizi Nasional 2022 bersama Frisian Flag Indonesia (FFI), Selasa (25/1/2022).
Dokter Sandra juga mengungkapkan bahwa protein hewani itu memiliki asam amino (AAE) yang lebih banyak dan mengandung mineral, serta vitamin yang lebih beragam.
Selain itu, protein hewani juga merupakan jenis protein yang berkualitas baik jika dibandingkan dengan protein nabati.
"Jadi, jika anak-anak kekurangan protein hewani sejak kecil maka mereka biasanya akan mengalami gangguan fungsi hormonal, gangguan regenerasi sel, sistem kekebalan tubuh, dan massa otot," jelasnya.
"Bila kekurangan protein hewani berlanjut, ini akan berdampak pada kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan tubuh seperti stunting maupun gangguan kognitif," ujar dia.
Baca juga: Ini Pentingnya Protein untuk Tumbuh Kembang Anak
Dari berbagai macam bentuk protein hewani, dokter Sandra menuturkan bahwa susu bisa menjadi pilihan yang kaya akan gizi karena juga mengandung lemak, vitamin, dan mineral yang penting untuk perkembangan dan pertumbuhan anak.
Susu dapat membantu tubuh membangun jaringan otot dan tulang ketika berada dalam fase pemulihan setelah berolahraga atau sakit.
"Karena mengandung hormon yang merangsang faktor pertumbuhan yaitu IGF-1, maka ini memfasilitasi pertumbuhan dengan meningkatkan penyerapan asam amino yang terintegrasi menjadi protein baru di jaringan tulang," terangnya.
Dokter Sandra pun menganjurkan anak-anak usia balita yang sudah mulai MPASI untuk memperbanyak konsumsi protein hewani dengan minum 1-2 gelas susu per hari.
"Bukan hanya protein saja, satu gelas susu juga mengandung kalsium, vitamin B2, potasium, lodine, vitamin B12, dan fosfor yang semuanya baik dalam mencegah anak stunting dan tumbuh dengan lebih baik," imbuhnya.
Baca juga: 7 Pilihan Susu Berdasarkan Manfaat Kesehatan, Apa Saja?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.