Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 12/12/2022, 07:50 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber rd.com

KOMPAS.com - Anjing dapat berkomunikasi dengan pemiliknya atau orang lain melalui beragam cara.

Bisa dengan menggonggong, kontak mata, gerakan telinga, termasuk mengibaskan ekornya.

Anjing yang merasa senang dan antusias biasanya memang menggerakkan ekornya dengan cepat.

Tapi, itu bukan satu-satunya fungsi utama ekor anjing, lho! Setiap gerakan ekor ternyata memiliki makna tersendiri.

Baca juga: Snoop Dogg Luncurkan Lini Aksesori untuk Anjing

Arti gerakan ekor anjing

Karena setiap gerakan ekor anjing punya arti berbeda-beda, sebagai dog lovers tentu kamu harus memahaminya.

Baca juga: Bukan Hanya Sakit, Ini Alasan Anjing Sering Gemetar

Melansir Reader's Digest, berikut hal-hal yang bisa kamu simak. Dicatat, ya!

1. Mengibaskan seluruh tubuh

Anjing seringkali mengibaskan seluruh tubuhnya disertai dengan seringai atau mulut terbuka yang lembut.

Hal ini dijelaskan oleh CEO Fun Paw Care yang juga ahli perilaku dan pelatih anjing bersertifikat asal Los Angeles, Russ Hartstein

“Semakin banyak gerakan bergoyang mendekati kepala anjing, semakin ramah anjing itu,” katanya.

2. Cepat dan gemetar

Ketika melihat ekor anjing yang bergerak cepat, kuat, dan hampir gemetar, anggap itu sebagai tanda ketegangan atau permusuhan.

"Ini adalah anjing yang sangat emosi dan umumnya harus dihindari sampai ia tenang," ujar Hartstein.

Baca juga: Daftar 5 Anjing Termahal di Dunia, Harga Capai Puluhan Juta

3. Mengibaskan ekor dengan lambat

Anjing yang mengibaskan ekornya secara perlahan mungkin menunjukkan bahwa mereka tidak ramah. Jadi sebaiknya kamu hati-hati.

“Pastikan untuk mempertimbangkan seluruh lingkungan dan kepribadian anjing. Jika itu adalah anjing yang tidak dikenal, jangan berinteraksi,” saran Hartstein.

4. Meninggikan ekor

Bila anjing memposisikan ekornya inggi dan kaku dengan ujung yang bergoyang-goyang cepat artinya mereka sedang waspada dan bergairah.

Tetapi, kata Hartstein, ketika ekornya tinggi dan kaku dan anjing lain berada di dekatnya, itu menunjukkan tanda dominasi.

Di sisi lain, anjing yang memposisikan ekornya tinggi dan kaku patut diwaspadai jika dibarengi gigi, mulut terbuka, kerutan terangkat, dan hidung berkerut.

“Lebih baik sediakan ruang untuk membuat mereka nyaman dan percaya diri,” kata Hartstein.

5. Menggerakkan ekor ke kanan

Ada penelitian yang menunjukkan ketika anjing mengibaskan ekornya ke kanan, itu tandanya mereka lebih ramah.

Ini berbeda denga anjing yang mengibaskan ekornya ke sisi kiri tubuhnya.

Peneliti menemukan, anjing mengibaskan ekornya ke kanan ketika ingin mendekati sesuatu, seperti pemiliknya.

Tetapi, mereka akan mengibaskan ekornya ke kiri ketika bertemu dengan sesuatu yang tidak mereka yakini.

Baca juga: Perhatikan, 15 Tanda Anjing Diam-diam Kesal pada Kita

Ilustrasi anjing ChihuahuaUnsplash/Alicia Gauthier Ilustrasi anjing Chihuahua
6. Menarik ekor ke bawah

Anjing sesekali menempatkan ekornya di posisi yang lebih rendah dan seringkali menutupi anusnya.

Menurut pakar hewan peliharaan dari Camp Bow Wow, Erin Askeland, CBCC-KA, CPDT-, tanda ini menunjukkan anjing tidak sepenuhnya nyaman dengan situasi.

Bisa juga anjing merasa cemas, gugup, atau tidak yakin.

“Ekor atau goyangan ekor juga dapat dimasukkan sebagai tanda peredaan," jelasnya.

Melihat posisi ekor anjing adalah salah satu cara utama untuk mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan anjing dari pemiliknya dan bagaimana perasaannya.

7. Diselipkan di antara kaki belakang

Ekor anjing dalam posisi ini bisa mengisyaratkan bahwa mereka merasa terancam atau takut dengan situasi yang dihadapinya.

Kata Askeland, ekor yang diselipkan di antara kaki menutupi area genital anjing untuk perlindungan.

8. Meringkuk ke arah kepala

Beberapa ekor secara alami melengkung atau menekuk ke arah kepala, sehingga anjing bisa santai.

Tetapi jika ekornya dipegang atau ditarik ke arah kepala anjing, maka itu bisa menunjukkan bahwa mereka terlalu bersemangat atau waspada.

Karena anjing tidak dapat secara spesifik memberi tahu orang emosi mana yang mereka rasakan, penting untuk mencari tanda-tanda lain dari sikap mereka.

Itulah mengapa memperhatikan bahasa tubuh lain yang diberikan anjing penting untuk dipahami.

Baca juga: Cara Hentikan Kebiasaan Anjing Makan Kotoran

9. Ekor anjing lemas

Ekor anjing yang lemas bisa menandakan cedera. 

Hal ini harus diwaspadai pemilik anjing karena ekor merupakan kepanjangan dari tulang belakang.

"Ekor yang tidak bisa dikibaskan adalah masalah dan bisa berarti seekor anjing mengalami cedera langsung pada ekornya atau ke area lain yang terhubung," unar Askeland.

Ini bisa berarti ekor anjing sedang terkilir, patah, atau mengalami kerusakan saraf yang menyebabkannya lemas.

Sebaiknya pemilik anjing segera membawanya ke dokter jika didapati kondisi ekor yang demikian.

Penanganan cepat akan menghindarkan anjing dari berbagai masalah, termasuk inkontinensia, masalah keseimbangan, dan ketidakmampuan menggunakan ekor untuk berkomunikasi.

Baca juga: Simak, 15 Makanan Manusia yang Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan

10. Ekor anjing yang gemuk

Perlu diketahui bahwa beberapa jenis anjing memiliki bentuk ekor yang gemuk.

Tapi, mereka masih bisa meniru sinyal yang sama seperti anjing berekor lurus atau panjang lainnya.

“Komponen kunci untuk membaca (cara komunikasi) anjing berekor gemuk atau keriting adalah dengan melihat pangkal ekornya," kata Askeland.

"Karena ekor melekat pada tulang belakang, setiap gerakan ekor dimulai dari pangkal, jadi lihat pangkal ekor," tambah dia.

Baca juga: Mengapa Anjing Memiliki Ekor? Ternyata Inilah Kegunaannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber rd.com


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com