Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/01/2022, 12:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Oleh sebab itu, minyak zaitun menjadi salah satu bahan pokok dari diet Mediterania yang menyehatkan jantung.

2. Salmon liar vs salmon ternak

Apakah kita benar-benar perlu mengetahui asal usul salmon untuk membuat pilihan yang paling sehat?

Ahli diet terdaftar, Andrea Dunn mengatakan, tidak ada salahnya mengetahui salmon yang akan kita konsumsi.

Menurut dia, salmon liar yang langsung dipancing dari laut memiliki lebih sedikit kalori dan lemak jenuh dibandingkan dengan salmon ternak.

Sehingga, salmon liar memiliki tingkat yang lebih rendah dari polutan organik persisten (POPs) dan kontaminan, serta tidak ada masalah dengan antibiotik.

3. Beras merah vs beras putih

Biji-bijian utuh seperti beras dapat dipecah menjadi tiga bagian utama — benih, dedak, dan endosperm — yang menawarkan nilai gizi.

"Beras merah adalah gandum utuh yang mengandung ketiga komponen tersebut. Sementara beras putih tidak begitu banyak," kata Czerwony.

Pemrosesan menghilangkan benih dan dedak meninggalkan makanan yang sedikit kekurangan vitamin dan mineral.

Maka, beras merah adalah pemenang yang jelas, meskipun mungkin tidak selalu menjadi pilihan terbaik jika kita memiliki faktor kesehatan tertentu.

4. Kale vs bayam

Menurut Patton, baik kale dan bayam adalah sayuran yang sama-sama bergizi. Jadi kita hanya perlu memilih mana yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dan mana yang lebih kita sukai.

"Kalau bayam lebih tinggi kalsium, serat, zat besi, protein, dan vitamin A," ujar dia.

"Sedangkan kale memiliki keunggulan dalam vitamin K dan C, lebih rendah kalori dan dikemas dengan flavonoid yang menyehatkan jantung," sambung dia.

5. Daging sapi yang diberi makan rumput vs daging sapi organik

Direktur pengobatan fungsional, Mark Hyman mengungkapkan, daging sapi yang diberi makan rumput memiliki nutrisi yang lebih unggul.

Baca juga: 6 Makanan Sehat Khas Tahun Baru yang Membawa Keberuntungan

Hal ini berbeda jauh dengan daging sapi yang diternakkan di pabrik. Sehingga secara praktis keduanya merupakan bahan makanan dengan nilai gizi yang berbeda pula.

Tetapi, itu tidak berarti daging sapi organik buruk. Ini jelas merupakan pilihan yang lebih baik daripada daging konvensional dengan beberapa standar yang cukup tinggi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com