• Stres pada organ dalam, termasuk jantung.
• Peningkatan risiko patah tulang.
• Sistem kekebalan tubuh melemah.
• Metabolisme terganggu.
Bahkan, pembatasan kalori yang parah bisa menjadi faktor risiko untuk masalah yang mengancam jiwa gagal jantung.
"Berapa lama sebelum kita berakhir di rumah sakit tergantung pada seberapa beruntungnya kita," ungkap Zeitlin.
Menurut Zeitlin, risiko potensial lain dari diet sangat rendah kalori adalah dapat memicu orang-orang dengan riwayat makan yang tidak teratur atau memiliki gangguan makan.
Baca juga: 6 Fakta Bulimia, Gangguan Makan yang Dialami Putri Diana
"Ketika saya mendaftar ke Noom, prosesnya tidak menyertakan pertanyaan apa pun untuk menyaring ini atau faktor lain yang mungkin memerlukan perhatian lebih khusus," kata dia.
"Aplikasi ini mungkin membantu kita mempelajari strategi baru untuk tetap berpegang pada diet."
"Tetapi, jika kita mengalami masalah yang lebih parah, kita benar-benar memerlukan perawatan khusus," tambah seorang psikolog di Beck Institute, Robert Hindman.
Risiko yang dapat memicu perilaku makan yang tidak teratur atau gangguan makan lainnya tidak hanya terjadi pada diet 1.200 kalori saja.
Zeitlin juga memperingatkan bahwa semua jenis diet yang terlalu ketat bisa menjadi pemicu, terlepas dari batas kalori tertentu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.