AAP juga mengatakan, kekerasan verbal atau memerahi dengan menghina dan mempermalukan anak dapat berdampak negatif bagi perkembangan otak.
Baca juga: Menghukum dengan Pukul Bokong Anak? Pertimbangkan 6 Hal Ini Dulu
“Penelitian menunjukkan, anak-anak yang terpapar stres beracun memiliki perubahan kapasitas kognitif di kemudian hari,” kata Estrella.
Dibandingkan memukul bokong, ada beberapa perilaku mendispilinkan yang lebih baik, seperti:
Dokter Estrella juga memberi beberapa tips tambahan, seperti berikut ini.
Tetaplah tenang dan memahami bahwa anak akan selalu mencontoh kita da;am berperilaku,
Pastikan tidak ada orang baik atau orang jahat bagi anak yang memiliki beberapa pengasuh.
Lalu, pastikan pula semua peraturan disampaikan dengan bahasa yang sesuai usia anak.
Perhatikan perilaku baik yang dibuat anak. Tunjukkan bahwa kita bangga saat anak berlaku baik.
“Mengabaikan perilaku buruk, misalnya jika seorang anak menjatuhkan dirinya ke lantai karena dia tidak diizinkan bermain di iPad, adalah cara yang baik untuk membuat perilaku itu berkurang seiring waktu,” kata Estrella.
Baca juga: Sekalipun Marah, Jangan Pernah Pukul Bokong Anak...
Dengan ini anak akan berlajar, mengamuk tidak akan membuatnya mendapatkan yang dia mau.
Jika orangtua dapat mengidentifikasi pemicu perilaku buruk anak, orangtua dapat menghindarinya atau setidaknya dapat bersiap-siap.
Pastikan juga anak memahami konsekuensi yang akan mereka dapatkan jika tidak memenuhi permintaan kita atau berperilaku buruk.
Ganti “jangan lakukan itu” menjadi perilaku yan hanya dapat dilakukan anak.
Misalnya, jika anak mengambil mainan dari temannya, tawarkan mainan lain bagi anak atau berikan anak kegiatan lain sambil menunggu gilirannya,
Gunakan metode yang sama saat dalam situasi menang/kalah.