Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Sering Tak Disadari, Ternyata Ini Dampak Buruk Bercanda Berlebihan

Kompas.com - 02/02/2022, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti & Ristiana D Putri

BERGURAU atau melempar candaan adalah hal yang kerap kita lakukan bersama orang terdekat, khususnya teman.

Saat bercanda, kita bersenang-senang dengan penuh gelak tawa sehingga untuk sementara waktu, masalah hidup terlupakan.

Bahkan, menurut Psychology Today terkadang lelucon digunakan sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan saat berinteraksi dengan orang banyak.

Juga, ia berfungsi untuk mencairkan suasana agar tetap terjaga kebersamaannya.

Akan tetapi, tak semua topik obrolan bisa dibercandakan. Ada hal-hal sensitif yang tanpa disadari bisa menyinggung lawan bicara.

Misalnya saja, saat teman menyinggung soal berat badan kita yang tak kunjung turun, lalu menertawakannya.

Tentu, hal itu tak bisa disebut sebagai candaan karena ada pihak yang tersakiti.

Saat bercanda, perlu juga diperhatikan untuk tak menyinggung topik sensitif. Sedekat apa pun seorang teman, bercanda pasti ada batasnya.

Dan, memberikan batasan pada topik candaan merupakan bentuk saling menghargai satu sama lain.

Lantas, bagaimana kalau kita terus bercanda secara berlebihan? Apakah ada dampak buruknya?

Tak sadar melakukan perundungan

Saat melontarkan lelucon berlebihan, pelaku sering kali tak sadar bahwa apa yang dilakukan itu termasuk ke dalam perundungan (bullying).

Bayangkan saja, saat berada di situasi ramai, tiba-tiba ada seorang teman yang berbicara perihal bentuk tubuh kita dan kemudian menertawakannya.

Tanpa disadari itu adalah bentuk perundungan karena kita merasa tak nyaman dengan candaan yang dilontarkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com