Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Sering Tak Disadari, Ternyata Ini Dampak Buruk Bercanda Berlebihan

Kompas.com - 02/02/2022, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bahkan, apabila ditegur, pelaku akan terus mengolok-ngolok dengan dalih bercanda. Sementara itu, kita?sebagai korban?perlahan akan kehilangan rasa percaya diri.

Menormalisasi tindak kejahatan

Candaan yang dibiarkan ternyata merupakan akar dari berbagai permasalahan serius, seperti body shaming, rape culture, bahkan konflik ras dan agama.

Topik-topik sensitif itu sering dikatakan sebagai dark jokes. Padahal, tak semua hal bisa dijadikan candaan.

Dalam The Conversation, dijelaskan bahwa rape culture berasal dari humor seksis yang dilontarkan oleh laki-laki.

Sering kali perempuan digambarkan sangat rendah dalam humor tersebut. Dari situ, muncul relasi kuasa sehingga laki-laki merasa lebih bebas untuk mengomentari tingkah laku perempuan.

Lelucon berisi topik sensitif dan terus dinormalisasi akan terus ada apabila tak ada teguran yang tegas.

Bahkan, pelaku cenderung akan terus merasa "aman" untuk mengekspresikan diri lewat candaan-candaan tak etis itu.

Menimbulkan perpecahan

Candaan yang berlebihan juga bisa menghancurkan hubungan pertemanan. Hal ini disebabkan karena ada salah satu teman yang sudah tak bisa menerima candaan-candaan di luar batas dan cenderung menyakitkan hati.

Situasi pertemanan yang disebabkan oleh candaan itu pun cenderung tak sehat, bahkan toksik.

Saat pelaku ditegur, kita akan balik dicap sebagai orang aneh karena bukan orang yang menyenangkan.

Padahal, apabila sudah ditegur artinya ia telah melewati batas toleransi candaan.

Biasanya, teman akan berdalih perihal kedekatan dan melarang kita untuk baper (bawa perasaan).

Puncaknya, korban bisa saja tak terima dan langsung memutuskan pertemanan pada saat itu juga.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com