KOMPAS.com - Citra tubuh atau body image dapat diartikan sebagai bagaimana kita memandang ciri fisik kita sendiri.
Sayangnya, terkadang masalah body image ini bisa berdampak negatif, terutama di kalangan remaja.
Tak jarang, seorang remaja merasa tidak percaya diri akan bentuk tubuhnya sendiri. Apalagi, jika mendapat body-shaming (celaan fisik) dari teman sekolah atau keluarganya sendiri.
Remaja rentan dipengaruhi oleh teman sebaya dan anggota keluarganya, sehingga cenderung meyakini pandangan orang lain terhadap dirinya.
Jika dibiarkan, kesehatan fisik dan mental remaja pun bisa terganggu dan mulai menyebabkan berbagai masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, OCD, dan gangguan makan.
Selain itu, body image yang buruk juga dapat menyebabkan perubahan suasana hati, isolasi sosial, dan hubungan yang disfungsional.
Bahkan, rasa takut ditolak dan tidak diterima karena penampilan fisik juga dapat meninggalkan luka emosional yang dalam dan mendorong seseorang untuk melukai diri sendiri atau bunuh diri.
Baca juga: Citra Tubuh Dapat Memengaruhi Kepuasan Seksual Wanita
Untuk itu, sebaiknya orangtua melakukan beberapa hal agar mencegah anak memiliki body image yang negatif, seperti berikut ini.
Terkadang remaja merasa bahwa orangtuanya tidak memahaminya dan hanya bisa memerintah saja.
Tak hanya itu, remaja juga akan membatasi percakapan dengan orangtua jika merasa tidak didengar dan dihargai.
Untuk itu, orangtua perlu tetap netral dan memberi remaja waktu untuk mencurahkan isi hatinya.
Lalu, dorong anak untuk selalu terbuka dan jangan pernah memotong saat anak berbicara dan mengungkapkan pendapatnya.
Beberapa remaja senang membeli pakaian dari brand atau jenis tertentu, dan orangtua sulit melarangnya.
Nah, penting bagi orangtua untuk tidak membuat ekspetasi terhadap penampilan anak.
Misalnya, terlalu fokus untuk mengingatkan bahwa anak bisa ditertawakan karena mengenakan suatu gaun dengan desain tertentu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.