Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/02/2022, 19:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Mike mengaku banyak orang tertarik dengan tatonya saat dia bepergian.

Baca juga: Pria Inggris Catatkan Rekor Dunia untuk Tumpukan Permen Tertinggi

"Orang-orang selalu mendatangi saya dan berbicara dengan saya tentang pekerjaan saya," kata Mike.

"Sayangnya, ketika mereka mengetahui tentang ceritaku, mereka mulai merumuskan pendapat yang sama sekali berbeda tentangku."

"Mudah-mudahan saya bisa membuka pikiran beberapa orang sehingga mereka bisa menyadari."

"Ada beberapa cara untuk melihat sesuatu dan tidak menilai buku dari sampulnya," tegas dia.

Mike adalah seorang produser musik. Dia memulai kariernya saat berusia 22 tahun dan telah bekerja dengan banyak klien terkenal.

Mike juga memulai berbagai bisnis, termasuk Vidiots, Switchblade Entertainment Group, dan Mibe Music.

"Itu selalu lucu karena setiap kali saya membuat tato, semua orang mengatakan itu akan menghalangi saya untuk mendapatkan pekerjaan, atau menghasilkan uang," ungkap Mike.

"Sekarang, 20 tahun kemudian, saya menggunakannya untuk benar-benar mengumpulkan uang dan kesadaran," sambung dia.

Mike memiliki rencana untuk memanfaatkan pemecahan rekor yang diraihnya untuk membuat non-fungible token (NFT).

Baca juga: Rekor Dunia, Minum 1 Liter Sari Lemon dalam Waktu 16,5 Detik

Dia ingin hasil karya di tubuhnya dapat dijual untuk mengumpulkan uang demi tujuan yang mulia.

Diketahui, Mike berada di dewan For a Bright Future, sebuah yayasan yang menyumbangkan peralatan dan uang untuk anak-anak yang kurang mampu.

"Jika saya dapat membuat NFT dari tato-tato ini dan memvalidasinya dengan Guinness World Records, maka kami dapat menyumbangkan sebagian dari hasilnya untuk anak-anak ini," ujar Mike.

"Tato saya memiliki arti pribadi bagi saya, karena membawa saya kembali ke masa kecil saya, dan saya pikir itu adalah cerita lingkaran penuh yang bagus," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com