Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/02/2022, 16:53 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Kepribadian kucing yang menyenangkan membuat kita merasa gemas memerhatikan keseharian hewan itu.

Saking gemasnya melihat tingkah laku mereka, kita mungkin berpikir betapa asyiknya jika membawa kucing lain ke dalam rumah.

Namun membawa hewan peliharaan baru bisa menjadi tantangan yang sulit, bahkan bagi pemilik kucing berpengalaman sekalipun.

Pam Johnson-Bennett, penulis dan pakar di Cat Behavior Associates meyakini, pemilik hewan peliharaan harus berhati-hati saat membawa hewan baru ke dalam rumah.

"Memperkenalkan anak kucing ke kucing lain harus, kita memastikan kucing dewasa tidak senewen karena pendatang baru yang energik," kata Johnson-Bennett.

"Anak kucing belum memiliki rasa wilayah yang kuat dan tentu saja memiliki persediaan energi yang lebih besar."

"Bila mereka terlalu aktif, hal itu bisa terlalu mengganggu kucing dewasa."

Menurut Johnson-Bennett, langkah yang perlu dilakukan untuk mengenalkan kucing baru kepada kucing lama adalah menempatkan kucing baru di ruangan terpisah dan berkenalan secara bertahap.

"Kendati anak kucing kemungkinan siap untuk berteman, naluri melindungi wilayah yang dimiliki kucing dewasa akan kuat," tuturnya.

"Lakukan sesi pengenalan singkat dan biarkan kucing dewasa mengatur kecepatan interaksi yang diinginkan."

"Perkenalkan satu indra pada satu waktu, aroma, pendengaran, visual, lalu sentuhan."

"Jangan beralih ke fase berikutnya sampai kucing dewasa merasa nyaman," jelas dia.

Baca juga: Selain untuk Komunikasi, Ini Fungsi Ekor Kucing yang Jarang Diketahui

1. Mengenalkan aroma anak kucing kepada kucing dewasa

Cobalah mengenalkan aroma "pendatang baru" --dalam hal ini anak kucing-- kepada kucing dewasa.

"Usap anak kucing secara lembut dengan kain kecil untuk mengumpulkan aroma dan letakkan kain itu di tempat kucing dewasa," saran Johnson-Bennett.

"Berikan hadiah pada kucing ketika memberikan respons positif atau netral."

"Pada dasarnya, cara ini memberikan alasan kepada kucing dewasa untuk menyukai anak kucing dan itu dilakukan dengan menciptakan asosiasi positif," sambungnya.

"Tawarkan camilan atau apa pun yang dianggap sebagai hadiah oleh kucing dewasa karena mengendus aroma atau sekadar berjalan di dekat kain beraroma kucing baru."

2. Sabar

Jangan terburu-buru mengenalkan pendatang baru kepada kucing yang lebih tua, karena kucing bisa saja membenci gangguan yang ditimbulkan anak kucing.

"Berikan hadiah pada kucing atau ajaklah bermain ketika hewan itu mendengar anak kucing di ruangan lain," ungkap Johnson-Bennett.

"Biarkan kucing dewasa melihat anak kucing sambil. Bila reaksinya baik, berikan hadiah berupa camilan atau mainan."

"Buat sesi singkat dan positif. Luangkan waktu bermain dengan anak kucing untuk mengeluarkan sebagian energi sebelum setiap sesi," ungkapnya lagi.

Baca juga: Jarang Disadari, Inilah 9 Tanda Kucing Terlalu Dimanja

Ilustrasi anak kucing. PIXABAY/OLGA OZIK Ilustrasi anak kucing.
3. Letakkan kedua kucing di ruangan terpisah

Memelihara anak kucing baru di ruangan yang terpisah dari kucing lama bisa bermanfaat dalam jangka panjang.

"Satu aspek lain dari proses perkenalan yang sukses adalah memastikan sumber daya dan area pribadi kucing dewasa tetap aman," terang Johnson-Bennett.

"Sediakan kotak pasir tambahan, tempat tidur, tiang garukan, dan sebagainya."

"Anak kucing dipenuhi energi dan jika kucing dewasa sudah senior maka penambahan anak kucing ini belum tentu menyenangkan bagi hewan itu," tambah wanita itu.

"Kucing senior dan memiliki penyakit di usia lanjut sangat rentan terhadap stres dan mereka tidak ingin ada gangguan dari kucing muda."

"Pikirkan baik-baik situasi kucing senior saat memikirkan untuk mengadopsi anak kucing."

4. Mulai bertatap muka satu sama lain

Saat menyiapkan kucing senior untuk melihat kucing baru, dianjurkan agar kita membebaskan kucing untuk bergerak maju atau menjauh dari anak kucing tanpa diikuti.

Pasalnya, kucing muda harus memelajari interaksi sosial. Sedangkan kucing senior bisa jadi memberikan sinyal halus bahwa hewan itu tidak ingin diikuti.

Apabila anak kucing gagal memahami sinyal tersebut, ini dapat memicu respons kekerasan dari kucing senior.

Para ahli di situs Vets4Pets menyarankan untuk memberikan gerbang tangga di pintu menuju tempat anak kucing.

Atau, tempatkan anak kucing di dalam kandang anjing dan ajak kucing senior sehingga hewan itu mau berjalan ke arah anak kucing.

Baca juga: Cara Mencegah Agar Kucing Tak BAB di Halaman Rumah

5. Membuat kedua kucing akur

Sebagai pemilik hewan peliharaan, kita sebaiknya bertindak untuk menyelesaikan masalah antara kedua kucing.

Mengidentifikasi area pribadi setiap kucing dan memastikan kemudahan akses ke sumber daya adalah kunci untuk memastikan kedua hewan itu akur.

"Misalnya, kotak pasir harus ditambah satu dan kotak-kotak itu harus disebarkan ke seluruh tempat."

"Jangan meletakkan kotak pasir di satu ruangan karena kucing mungkin akan menjaga tempat itu," ujarnya.

"Pastikan ada tiang garukan, tempat tidur, dan tempat persembunyian di setiap area yang disukai, sehingga kucing tidak dipaksa untuk berbagi."

"Saat tiba waktu makan, berikan kucing mangkuk sendiri-sendiri untuk mencegah intimidasi dan pengambilalihan makanan."

"Kucing bukan hewan yang suka makan bersama hewan lain dan bersaing untuk mendapatkan makanan dari satu mangkuk dapat menciptakan ketegangan," jelas Johnson-Bennett.

6. Tips mengajak kucing bersahabat

Memahami psikologi kucing bisa menjadi kunci agar kedua kucing hidup bersama dengan bahagia.

Berikan perhatian dan penghargaan pada kucing untuk membuat hewan itu tenang, atau hentikan kucing yang ingin melakukan kekerasan dengan mainan atau camilan.

Juga, percayai intuisi dan insting kita, karena kita yang paling mengenal seperti apa hewan peliharaan kita.

Jika masih banyak kendala setelah mengikuti tips di atas, cobalah berbicara dengan ahli hewan.

Baca juga: Kapan Kita Bisa mengadopsi Anak Kucing?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com