KOMPAS.com - Twitter belum lama ini diwarnai perdebatan soal laki-laki yang menggunakan skincare.
Pembahasan ini berawal dari cuitan bernada nyinyir yang mempertanyakan laki-laki yang menanyakan soal rekomendasi skincare.
???? kan laki laki juga punya kulit... pic.twitter.com/aUBJDumXgf
— ???? (@convomf) February 5, 2022
Cuitan tersebut dianggap merendakan sekaligus bentuk toxic masculinity yang seharusnya tidak lagi berlaku.
Penggunaan skincare untuk merawat penampilan dianggap hal yang wajar dilakukan, baik oleh perempuan maupun laki-laki.
Meski memang, tren perawatan kulit di kalangan kaum Adam memang semakin meningkat beberapa waktu belakangan.
Dibuktikan dengan berbagai produk skincare khusus laki-laki yang kini tersedia di pasaran.
Laki-laki juga perlu merawat kulitnya, bukan hanya demi penampilan namun kesehatan.
Dibandingkan perempuan, kulit laki-laki memiliki lebih banyak kolagen dan elastin yang membuat kulit mereka tebal dan kencang.
Hal ini membuat tanda-tanda penuaan muncul lebih lambat pada laki-laki dibandingkan perempuan.
Baca juga: Toxic Masculinity dan Dampaknya bagi Kesehatan Mental Laki-laki
Namun laki-laki juga memiliki hormon yang berbeda sehingga lebih rentan mengalami kulit berminyak, jerawat dan berbagai masalah kulit lainnya.
Maka dari itu, laki-laki juga perlu menjaga kesehatan kulitnya dengan menggunakan skincare.
Sejumlah tahapan yang harus diperhatikan yakni:
Langkah pertama melakukan perawatan adalah dengan mengenali jenis kulit kita sendiri.
Umumnya, kulit terdiri dari tiga jenis yakni berminyak, kering dan kombinasi.
Orang dengan kulit berminyak cenderung memiliki minyak di t-zone (dahi, hidung, dan dagu).