Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dihindari, Benarkah Micin Tidak Sehat untuk Tubuh?

Kompas.com - 08/02/2022, 11:24 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Monosodium glutamat (MSG) atau micin telanjur dikenal banyak orang dapat mengganggu kesehatan.

Beberapa orang tua bahkan membatasi campuran MSG dalam makanan anak karena mereka percaya micin bisa menurunkan kepintaran.

Walhasil penggunaan MSG mulai dihindari dan orang-orang mencari alternatif penyedap rasa lain, seperti kaldu sapi atau kecap asin.

Baca juga: Benarkah Efek Micin Seburuk Itu?

Hal ini juga diperkuat dalam sebuah laporan pada tahun 2018 di AS yang mendapati 4:10 orang menghindari campuran MSG pada makanan mereka.

Lantas, bagaimana awal mula sejarah MSG mendapat label buruk di mata konsumen?

Semuanya bermula pada tahun 1968 ketika sebuah surat muncul di New England Journal of Medicine yang konon ditulis Dr. Robert Ho Man Kwok.

Dia menyatakan keprihatinan bahwa makanan China telah membuatnya sakit dan berpendapat micin mengakibatkan gejala buruk, seperti sakit kepala, pusing, mati rasa, dan kelemahan.

Sayangnya kabar itu adalah kebohongan semata setelah terungkap fakta bahwa surat tersebut ditulis oleh seorang penipu sebagai candaan.

Namun, para peneliti pada saat itu meyakini anggapan tersebut dan memercayainya.

Termasuk melakukan studi tahun 1969 pada tikus yang diberi micin dalam jumlah tinggi.

Dari riset tersebut ditarik kesimpulan bahwa micin dapat mengakibatkan kerusakan otak, obesitas, dan gangguan endokrin.

Studi lebih lanjut juga mengklaim, penyedap rasa ini dapat menyebabkan masalah pada jantung dan hati, perubahan perilaku, bahkan tumor.

Saat mitos buruk yang mengkhawatirkan ini menyebar ke publik, MSG lantas diyakini banyak orang sebagai bahan makanan yang harus dihindari.

Kendati demikian, belum ada kesepakatan di antara para ahli gizi soal keamanan MSG dan banyak dari mereka yang ingin menghilangkan stigma buruk soal penyedap rasa ini.

Baca juga: Amankah Mengonsumsi Micin saat Hamil?

Banyak yang mengatakan, menghindari micin berkaitan pada keyakinan usang, bahkan mungkin isu rasisme anti-Asia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com