KOMPAS.com - Peningkatan jumlah kasus Covid-19 akibat peredaran varian Omicron membuat banyak orang khawatir.
Kecemasan ini semakin tinggi khususnya ketika kita atau keluarga mengalami gejala sakit flu, demam, hidung tersumbat, nyeri tenggorokan atau batuk.
Apalagi ketika cuaca tidak menentu seperti saat ini yang membuat semua orang rentan mengalami keluhan tersebut.
Selain infeksi Corona, ada kemungkinan keluhan yang kita rasakan dipicu oleh sebab lainnya.
Baca juga: Sudah Vaksinasi Booster tapi Masih Terinfeksi Covid-19, Kok Bisa?
Namun spesialis penyakit dalam, RA Adaninggar,dr,SpPD mengatakan, dalam kondisi pandemi ini, lebih baik memikirkan Covid-19 sebagai kemungkinan pertama.
"Selalu pikirkan kemungkinan pertama adalah Covid sampai terbukti tidak karena Covid akan berakibat bagi orang lain juga tidak hanya anda sendiri," katanya, dikutip dari akun Instagramnya.
Berbagai keluhan tersebut memang paling lazim dikenal sebagai gejala Covid-19 selain juga nyeri otot, sakit kepala, malaise dan kelelahan.
Gejala lain yang bisa terjadi adalah sesak napas, anosmia, kemerahan kulit, mata merah, mual, muntah, diare dan nyeri dada.
"Secara umum, tidak ada gejala khas pada Covid bisa mirip penyakit-penyakit infeksi lain," tambah Dokter Ning..
Pakar kesehatan yang aktif berbagi di media sosial ini menerangkan, kita harus lebih waspada jika gejala tersebut muncul dalam 2-14 hari setelah berbagai kejadian tertentu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.