Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Impostor Syndrome: Ketika Kita Merasa Tak Memiliki Kemampuan

Kompas.com - 09/02/2022, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Menurut Dr. Valerie Young dalam bukunya The Secret Thoughts of Successful Women, terdapat lima tipe penderita sindrom ini.

Menurut dia, tipe-tipe ini mencerminkan kepercayaan dalam diri dan pemaknaan suatu pencapaian.

Pertama adalah si perfeksionis. Seseorang dengan tipe ini memiliki standar yang sangat tinggi untuk diri sendiri.

Ketika mengalami kegagalan kecil, ia tak segan-segan mempertanyakan kembali kemampuannya.

Kedua adalah sang pakar atau ahli. Orang dengan tipe ini harus memiliki informasi atau pengetahuan sedetail mungkin sebelum melakukan sesuatu.

Ketiga adalah si jenius. Untuk tipe ini, mereka sangat mengandalkan kepintaran otaknya.

Jadi, ketika harus bersusah payah dengan mengandalkan kemampuan lain, mereka cenderung skeptis; mempertanyakan kembali kemampuan otak jeniusnya.

Keempat adalah si mandiri. Orang dengan tipe ini harus mencapai segala hal sendirian. Mereka menganggap bantuan adalah sebuah kegagalan.

Dan terakhir adalah si manusia super. Mereka akan mendorong diri mereka untuk bekerja lebih keras daripada orang-orang di sekitar.

Mengenali diri sendiri kuncinya

Untuk dapat meminimalisasi munculnya sindrom ini, menurut artikel Healthline ada beberapa hal yang bisa dilakukan.

Pertama adalah mengakui perasaan kita. Saat merasa marah dan kecewa karena gagal, itu adalah hal yang wajar dan normal.

Perlu pula diingat bahwa manusia itu tak ada yang sempurna dan pasti akan berbuat kesalahan.

Kemudian, kita juga bisa berbicara ke teman terdekat tentang situasi yang sedang dialami.

Mencurahkan segala kekhawatiran dapat melegakan perasaan. Mereka nantinya juga bisa memberikan dukungan kepada kita.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com