Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/02/2022, 13:43 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebelum dan sesudah beraktivitas di luar rumah, mandimenjadi rutinitas yang dilakukan banyak orang di tengah pandemi.

Namun siapa sangka, terlalu sering mandi justru bisa berdampak buruk pada kesehatan kulit.

Dermatologis dari Riverchase Dermatology, Lucy Chen menegaskan bahwa aktivitas mandi yang direkomendasikan adalah tiga kali dalam satu pekan.

Baca juga: Mandi Air Panas Bisa Turunkan Risiko Stroke, Percaya?

"Mandi setiap hari bisa berdampak buruk bagi kulit karena dapat menghilangkan minyak alami pada kulit dan bikin kulit kering," paparnya.

Ketika kulit kehilangan kelembapan alaminya, maka dampaknya kulit bisa rusak dan pecah-pecah. Hal itu pun membuat bakteri lebih mudah masuk ke dalam tubuh.

Berbagai gangguan kesehatan kulit lain seperti reaksi alergi, jerawat hingga infeksi kulit bisa terjadi jika terlalu sering mandi.

"Kulit kering bisa menyebabkan eksim atau peradangan kulit. Bikin kulit merah dan gatal," jelasnya.

Dampak terlalu sering mandi

Di samping itu, sebuah penelitian mengungkap bahwa terlalu sering mandi bisa merusak mikroba alami pada kulit.

Terlebih jika menggunakan sabun yang mengandung bahan kimia. Produk mandi satu ini jika kandungannya tidak sesuai dengan jenis kulit dapat mengganggu keseimbangan pH kulit dan kelembapan alami kulit.

Baca juga: Inilah Manfaat Mandi Air Dingin bagi Pembuluh Darah, Sudah Tahu?

Kemudian kebiasaan menggosok kulit saat mandi. Ketika dilakukan terlalu keras dan sering, risiko iritasi kulit bisa terjadi.

Menggosok kulit secara berlebihan juga dapat menghilangkan minyak alami kulit yang berperan melindungi kulit dari partikel asing.

Berapa kali idealnya mandi dalam sehari?

Mengutip laman Healthline, rekomendasi dari dokter kulit di atas bukan berarti Anda harus mengurangi rutinitas mandi.

Sebab setiap orang memiliki kondisi kulit yang berbeda-beda. Bahkan kondisinya bisa berubah tergantung cuaca dan musim.

Misalnya saja kulit jadi lebih kering di musim dingin, dalam hal ini terlalu sering mandi justru mengakibatkan kulit jadi lebih kering. Begitu pun sebaliknya ketika cuaca sedang panas.

Baca juga: Apakah Saat Demam Boleh Mandi?

Karena tidak ada aturan pasti tentang berapa kali intensitas mandi, hal terpenting adalah mengenali kondisi tubuh dan kulit masing-masing.

Dengan cara ini, maka Anda bisa menentukan kapan harus mandi dan kapan harus mengurangi intensitas mandi.

Jika setelah mandi timbul gejala seperti kulit gatal, bersisik, pecah-pecah hingga rambut terasa kering dan rapuh, itu tandanya Anda harus meninjau kembali aktivitas mandi yang dilakukan sehari-hari dan bisa pertimbangkan juga produk mandi apa yang digunakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com