Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petenis Aldila Sutjiadi Suarakan Perlawanan terhadap Kekerasan Online

Kompas.com - 09/02/2022, 18:29 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menang atau kalah dalam sebuah pertandingan olahraga sepertinya sudah menjadi hal yang biasa bagi para atlet.

Namun, di tengah maraknya penggunaan media sosial, perundungan (bullying) atau kekerasan berbasis online kerap dialami oleh para atlet, baik saat mereka menang maupun kalah.

Tidak dapat dipungkiri, hal ini juga terjadi pada petenis nomor satu Indonesia, Aldila Sutjiadi.

Aldila pun mengaku bahwa dia sering kali mendapatkan pesan-pesan negatif yang sampai mengganggu kesehatan mental dan menurunkan rasa percaya dirinya di lapangan.

Baca juga: Apakah Kita Jadi Korban Kekerasan Online? Ini Cara Memastikannya

"Pesan negatif yang saya terima di media sosial ini sudah cukup parah ya karena membuat mental drop dan memengaruhi performance saya saat pertandingan."

Demikian pengakuan Aldila dalam konferensi pers virtual bersama Bullyid Indonesia, Selasa (8/2/2022).

Meskipun saat ini Aldila sudah mampu mengatasi kekerasan online yang kerap menimpanya di media sosial, namun dia tetap ingin mencegah hal ini terjadi pada atlet-atlet lain.

Bahkan, sambung dia, hal semacam ini pun harus dicegah agar tak terjadi pada orang kebanyakan, yang bukan atlet atau publik figur.

"Sebenarnya kekerasan online bisa terjadi pada siapa saja, bahkan masyarakat umum terutama perempuan," kata dia.

"Jadi, saya menyadari bahwa orang-orang yang menjadi korban kekerasan online sangat membutuhkan dukungan supaya mereka tidak merasa sendiri," sambung dia.

Itulah sebabnya, Aldila kini mulai menyuarakan pentingnya melakukan perlawanan terhadap kekerasan online dengan terlibat dalam kampanye #SayNoToOnlineAbuse yang bertepatan dengan perayaan Internet Safer Day.

Kampanye #SayNoToOnlineAbuse ini merupakan inisiatif dari sebuah organisasi berbasis kesehatan mental Bullyid Indonesia, yang ingin mengajak masyarakat untuk lebih sadar tentang bahayanya kekerasan online.

Founder dan Executive Director dari Bullyid Indonesia, Agita Pasaribu, mengatakan, masalah kekerasan online berdampak sangat serius bagi kesehatan mental. 

Baca juga: Mayoritas Pelaku Perundungan Anak adalah Temannya

Sayangnya, masyarakat masih mengabaikan isu tersebut sehingga banyak korban yang memilih untuk bungkam.

"Ketika Aldila menghubungi kami untuk bermitra dengannya dalam meningkatkan kesadaran tentang dampak kekerasan online, kami merasa itu adalah hal yang baik untuk dilakukan," tutur Agita.

"Bullyid Indonesia bisa menjadi ruang aman dan tempat yang didatangi untuk meminta bantuan dan dukungan jika ada yang mengalami kekerasan online," imbuh dia.

Lebih lanjut, Bullyid Indonesia juga menyediakan konsultasi dan hotline bantuan psikologis yang terbuka untuk semua orang setiap hari dari jam 09.00-20.00 WIB.

Dengan menyediakan konselor yang berlisensi, diharapkan akses yang disediakan oleh Bullyid Indonesia ini dapat mendidik dan memberdayakan orang-orang untuk berjuang, serta memulihkan diri dari kekerasan online.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com