Rhonda juga mengalami apnea tidur yang parah dan dia harus mulai menggunakan mesin CPAP.
Dia memiliki tekanan darah tinggi, sulit untuk bergerak, mudah lelah, dan kehilangan rasa kepercayaan diri.
“Ibuku harus memesan ukuran gemuk dari katalog karena aku tinggal di kota kecil di tenggara Alaska dan itulah satu-satunya cara aku bisa mendapatkan pakaian."
"Itu selalu memalukan," ungkap Rhonda.
Rhonda lantas mencoba banyak cara untuk menurunkan berat badan seperti diet, penghitungan kalori yang sangat ketat hingga diet keto.
Sayangnya semua cara yang dilakukannya tidak ada yang berhasil dalam jangka panjang.
“Kita hanya diperlakukan berbeda ketika mengalami obesitas,” kenang Rhonda.
Baca juga: Cerita Sabrina, Turunkan Berat Badan dari 120 Kg Jadi 61 Kg
“Orang-orang melihat dan menilai kita. Mereka melihat berat badan sebagai cacat karakter," kata dia.
"Saya selalu berpikir orang tidak menganggap saya serius seperti mereka menganggap orang lain dengan berat badan normal.”
Dia kemudian berencana menurunkan berat badan dengan mengubah pola pikirnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.