Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Sering Deg-degan? Simak Cara Mengatasinya

Kompas.com - 11/02/2022, 08:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kurang air putih yang menyebabkan dehidrasi dapat memicu jantung berdebar-debar. Hal ini disebabkan darah jadi lebih kental saat dehidrasi.

Semakin kenal darah, kinerja jantung jadi makin berat, sehingga denyut jantung meningkat.

Selain tips di atas, berikut penjelasan terkait fakta seputar deg-degan.

Benarkah deg-degan bikin Mulas?

Sering kali saat kita mengalami deg-degan akan timbul rasa mulas di perut. Menurut psikolog klinis Personal Growth, Stefany Valentia, terdapat hubungan antara perut mulas ketika sedang deg-degan karena gugup atau nervous.

Ia menjelaskan, rasa mulas itu muncul sebagai sinyal dari tubuh untuk memberi tahu jika ada sesuatu yang terasa mengancam.

Namun, tidak semua orang merasakan hal yang sama, karena bagi sebagian lainnya bisa muncul rasa sakit kepala jika dirinya merasa nervous.

Mengapa saat menonton pertandingan muncul deg-degan?

Meski tidak semua orang suka menonton pertandingan sepak bola, basket, atau badminton, rasanya euforia serunya sebuah pertandingan dapat dirasakan oleh siapa saja.

Ketika menonton adu penalti tim yang didukung saat pertandingan bola, kita pasti merasakan ketegangan hingga rasanya detak jantung dapat jelas dirasakan ketika tangan menyentuhnya. Hal tersebut merupakan respons yang wajar.

Melansir artikel Kompas.com, menurut kepala kardiologi di Houston Methodist Hospital, Dr. William Zoghbi, perasaan gembira dan lainnya yang terjadi saat menonton pertandingan dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah kita.

Oleh karena itu, kita tak perlu khawatir jika merasakan detak jantung yang meningkat saat menonton pertandingan olahraga, karena faktanya peningkatan detak jantungnya tidak akan setinggi ketika kita benar-benar melakukan olahraga.

Kenali perbedaan serangan jantung dan serangan panik

Berdasarkan artikel Kompas.com, serangan jantung terjadi ketika bagian jantung tidak mendapatkan cukup darah, biasanya terjadi karena arteri yang memasok darah ke jantung tersumbat.

Umumnya gejala serangan jantung meliputi:

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com