KOMPAS.com -Hubungan yang toksik alias toxic relationship selalu lebih mudah dikenali dari perspektif luar.
Namun untuk yang menjalaninya, tidak mudah menyadari jika hubungannya tidak sehat dan layak untuk ditinggalkan.
Seringkali, hubungan toksik tidak selalu dianggap berbahaya, terutama dalam kasus-kasus pasangan yang manipulatif.
Akibatnya, orang yang berada di dalam hubungan toksik kerap kali kesulitan untuk mencari tahu kapan dan bagaimana mereka dapat meninggalkan hubungan tersebut.
"Sementara pelecehan fisik dan verbal adalah indikator utama, ada banyak cara lain yang memanifestasikan toksisitas dalam hubungan," kata direktur klinis dan pendiri Hope Therapy Center, Jennie Marie Battistin, LMFT.n,
Hubungan toksik yang terjalin antara kita dan pasangan mungkin memicu sejumlah kerugian, baik fisik maupun mental.
Terapis utama di Alter Health Group, Katarena Arger, MFT, mengatakan bahwa hubungan yang sehat didasarkan pada kesetaraan dan rasa hormat.
Sedangkan hubungan yang tidak sehat atau toksik adalah tentang kekuasaan dan kontrol.
Baca juga: Dialami Zayn Malik dan Gigi Hadid, Kenali 10 Tanda Toxic Relationship
Ada banyak cara halus agar seseorang dapat memegang kendali itu dari waktu ke waktu.
Kita akhirnya memiliki lebih sedikit hak untuk memperbaiki situasi atau mengakhirinya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.