Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, 5 Tanda Hubungan yang Toksik dan Cara untuk Meninggalkannya

Kompas.com - 11/02/2022, 09:25 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com -Hubungan yang toksik alias toxic relationship selalu lebih mudah dikenali dari perspektif luar.

Namun untuk yang menjalaninya, tidak mudah menyadari jika hubungannya tidak sehat dan layak untuk ditinggalkan.

Seringkali, hubungan toksik tidak selalu dianggap berbahaya, terutama dalam kasus-kasus pasangan yang manipulatif.

Akibatnya, orang yang berada di dalam hubungan toksik kerap kali kesulitan untuk mencari tahu kapan dan bagaimana mereka dapat meninggalkan hubungan tersebut.

"Sementara pelecehan fisik dan verbal adalah indikator utama, ada banyak cara lain yang memanifestasikan toksisitas dalam hubungan," kata direktur klinis dan pendiri Hope Therapy Center, Jennie Marie Battistin, LMFT.n,

Ciri hubungan toksik yang layak ditinggalkan

Hubungan toksik yang terjalin antara kita dan pasangan mungkin memicu sejumlah kerugian, baik fisik maupun mental.

Terapis utama di Alter Health Group, Katarena Arger, MFT, mengatakan bahwa hubungan yang sehat didasarkan pada kesetaraan dan rasa hormat.

Sedangkan hubungan yang tidak sehat atau toksik adalah tentang kekuasaan dan kontrol.

Baca juga: Dialami Zayn Malik dan Gigi Hadid, Kenali 10 Tanda Toxic Relationship

Ada banyak cara halus agar seseorang dapat memegang kendali itu dari waktu ke waktu. 

Kita akhirnya memiliki lebih sedikit hak untuk memperbaiki situasi atau mengakhirinya.

Agar tak terjebak dalam hubungan tidak sehat ini, berikut adalah ciri-ciri toxic relationship dan cara mengakhirnya, dilansir dari laman Well and Good.

1. Komunikasi yang tidak baik

Tidak ada dua orang yang akan saling bertengkar setiap saat dan kadang-kadang, ketidaksepakatan alami dapat menjadi bahan pertengkaran.

Tetapi, bagaimana pasangan mengomunikasikan sudut pandang mereka selama perselisihan sebenarnya dapat menjelaskan hubungan yang lebih sehat.

"Komunikasi yang tidak baik seperti selalu melontarkan penghinaan atau menandakan bahwa pasangan merasa lebih unggul dari kita adalah tanda hubungan yang toksik," kata pakar hubungan, Darcy Sterling, PhD.

Komunikasi yang tidak baik ini juga dapat mendorong seseorang untuk mengatakan sesuatu yang sangat menyakitkan, yang sebenarnya tidak mereka maksudkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com