Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Permen Berwarna Merah dan Pink Lebih Menggoda Dimakan Duluan?

Kompas.com - 11/02/2022, 16:30 WIB
Gading Perkasa,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Permen dengan warna merah, kuning, biru, dan hijau senantiasa membuat selera ngemil kita meningkat.

Hanya saja jika diperhatikan, dari warnanya yang beragam, permen berwarna merah atau pink paling sering dipilih untuk dimakan lebih dulu.

Rupanya, perilaku yang dipraktikkan hampir semua orang ini memiliki alasan ilmiah di baliknya.

Baca juga: Stik Permen Lolipop Selalu Berongga, Kenapa?

Marcia Mogelonsky, Direktur wawasan akanan dan minuman di Firma Riset Pasar Minte, AS mengatakan hampir sepertiga produk makanan yang dibuat di Amerika Serikat berwarna merah.

Dan pemilihan warna itu bukan kebetulan semata.

Ketika brand Starburst merilis sekantong permen berwarna pink, produk itu seketika menjadi tren di Twitter.

Sebelumnya, Starburst sudah merilis koleksi FaveReds yang terdiri dari rasa stroberi, ceri, fruit punch, dan semangka.

Ada pula merek lain yang memanfaatkan kecintaan konsumen terhadap permen pink dan merah.

Baca juga: Pria Inggris Catatkan Rekor Dunia untuk Tumpukan Permen Tertinggi

Popsicle meluncurkan Red Classic yang menampilkan permen dalam rasa stroberi, ceri, dan raspberry.

Mike and Ike, merek permen lainnya, memiliki varian Red Rageous. Demikian pula Life Savers yang menjadikan varian ceri sebagai satu-satunya rasa yang dikemas terpisah.

Efek permen merah dan pink pada penikmatnya

Charles Spence, PhD, psikolog di University of Oxford yang menulis makalah tentang topik ini di jurnal Flavour mencoba memberikan penjelasan.

Menurut dia, warna memiliki efek yang jauh lebih besar pada seseorang daripada yang kita sadari.

Penelitian yang dilakukan selama beberapa dekade menunjukkan, warna menjadi faktor rasa dalam memilih makanan.

Hal ini berlaku untuk warna merah yang dilaporkan menandakan rasa manis.

Sedangkan warna hijau, di sisi lain, cenderung menandakan rasa asam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com