Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Tradisi Hari Valentine Sebagai Hari Kasih Sayang

Kompas.com - 13/02/2022, 06:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Valentine dikenal sebagai hari kasih sayang karena orang-orang merayakannya dengan hal-hal yang romantis dan penuh cinta.

Misalnya saja, memberikan hadiah yang spesial seperti bunga mawar, cokelat, berlibur, atau makan malam bersama pasangan.

Namun, pernahkah kita bertanya-tanya, sebenarnya apa sejarah di balik perayaan Hari Valentine yang identik dengan kasih sayang ini?

Sejarahnya

Perayaan Hari Valentine yang jatuh setiap tanggal 14 Februari merupakan perpanjangan dari festival romawi kuno lupercalia yang disebut dengan hari kesuburan.

Baca juga: Tengok, 6 Sneaker Bertema Valentine dari Nike hingga Gucci

Festival ini juga dirayakan sekaligus untuk menghormati dewa pertanian Romawi, Faunus, serta pendiri Roma, Romulus dan Remus.

Di sisi lain, menurut teori populer yang beredar selama ini, penamaan Hari Valentine sendiri diambil dari nama seorang imam yang melayani selama abad ketiga di Roma, St. Valentine.

Valentine dikenal sering membantu memimpin pernikahan para prajurit secara diam-diam selama abad ketiga Masehi karena saat itu kaisar Romawi Claudius II melarang pria muda menikah untuk menciptakan tentara yang lebih kuat.

Setelah mengetahui tindakan Valentine, Claudius pun membunuhnya. Tidak heran jika sejak itu, Valentine akhirnya menjadi martir karena memprioritaskan cinta.

Simbol valentine

Hari Valentine yang secara umum kita ketahui adalah cupid atau dewa cinta dan simbol hati.

Menurut legenda, cupid dipercaya membawa anak panah yang ujungnya terbuat dari dua bahan yakni emas dan timah.

Jika cupid menyerang seseorang dengan panah emas, maka orang itu akan dipenuhi dengan keinginan dan cinta untuk pasangannya.

Apabila cupid menyerang dua orang dengan panah timah, mereka bisa jatuh cinta.

Baca juga: Sambut Valentine, Update Gaya Riasan dengan Kosmetik Terbaru Ini

Sementara itu, simbol hati didasarkan dari biji silphium, tanaman kuno yang diyakini membantu pembuahan, cinta, dan seks.

Teori lain menyatakan bahwa seniman dan ilmuwan di abad pertengahan berusaha menggambar hati seperti yang dijelaskan oleh para sarjana kuno dan gambar itu tertusuk (gambar hati tertusuk).

Tradisinya di beberapa negara

Di Amerika Serikat (AS), orang-orang memiliki tradisi untuk membeli bunga bagi pasangan maupun orang yang dicintainya di Hari Valentine.

Pada tahun 2021, dilaporkan total pembelian bunga di AS mencapai 2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 28,6 triliun.

Baca juga: 5 Menu Makanan Romantis yang Cocok Dinikmati Saat Valentine

Itu sebenarnya menurun jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang mencapai 2,3 miliar dollar AS atau Rp 32,9 triliun.

Kemudian di Ghana, tanggal 14 Februari atau Hari Valentine juga diperingati sebagai Hari Cokelat Nasional.

Hal ini pula yang menyebabkan perusahaan cokelat atau toko bunga akan ramai setiap Hari Valentine karena keduanya sama-sama menjadi tradisi yang identik dengan kasih sayang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com